Tan Siok Tjien Miliarder ke-3 RI Punya Rp 93,51 Triliun, Produk Turun Efek Daya Beli Kalangan Bawah

- 14 Oktober 2020, 20:53 WIB
Mengenal bisnis Tan Siok Tjien yang menjadi satu-satunya wanita Indonesia yang masuk daftar 500 orang terkaya di dunia.
Mengenal bisnis Tan Siok Tjien yang menjadi satu-satunya wanita Indonesia yang masuk daftar 500 orang terkaya di dunia. /gudang garam/

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, penurunan laba bersih emiten rokok ini turun bersamaan dengan capaian laba kotor yang terpangkas 13% dari Rp10 triliun pada Juni 2019 menjadi hanya Rp8,7 triliun pada Juni 2020.

Kendati begitu, Gudang Garam berhasil mengantongi penjualan lebih besar pada paruh pertama tahun ini, yaitu Rp53,7 triliun atau tumbuh 1,72% dari tahun lalu yang hanya Rp52,7 triliun.

Manajemen Gudang Garam menjelaskan, secara tahunan volume penjualan rokok mengalami penurunan sebesar 8,8% dari 46,6 miliar batang menjadi hanya 42,5 miliar batang pada Semester I 2020. Penurunan paling dalam terjadi pada volume penjualan SKM LTN (sigaret kretek mesin rendah tar nikotin), yakni sebesar 45,6% menjadi 2,3 miliar batang.

Volume penjualan SKM FF (sigaret mesin full flavor) juga mengalami penurunan sebesar 6,6% menjadi 35,8 miliar batang. Meski demikian, Gudang Garam mampu mendongkrak volume penjualan SKT (sigaret kretek tangan) sebesar 7,5% menjadi 4,5 miliar batang.

"Pertumbuhan pendapatan penjualan Gudang Garam sebesar 1,7% menjadi Rp53,7 triliun dicapai karena adanya kenaikan harga dan penurunan volume," tulis manajemen Gudang Garam dikutip pada Rabu, 13 Oktober 2020.

Pada saat yang bersamaan, Gudang Garam mampu menekan pos beban, seperti beban usaha yang turun 12,22% menjadi Rp3,56 trilun.

Namun, beban pokok penjualan justru membengkak dari Rp42,79 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp44,99 triliun pada Juni 2020.

Hal itulah yang kemudian 'membakar' capaian laba perusahaan pada paruh pertama tahun ini.

Berkenaan dengan situasi saat ini, manajemen Gudang Garam mengakui pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis perusahaan.

Diakuinya, daya beli masyarakat mengalami penurunan, terutama untuk masyarakat kalangan bawah.

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x