Menaker akan Secepatnya Salurkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin II Jika Termin I Selesai Seluruhnya

14 Oktober 2020, 12:50 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, tangkapan layar unggahan video IG TV.* /Instagram/@kemnaker

POTENSI BISNIS - Pemerintah terus berupaya untuk memulihkan ekonomi, dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan menyalurkan berbagai bantuan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.

Termasuk penyaluran bantuan subsidi upah/gaji karyawan yang aktif dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan bergaji di bawah Rp5 juta perbulan.

Penyaluran bantuan subsidi upah atau bantuan langsung tunai (BLT) BPJS Ketenagakerjaan tahap 1 hingga tahap IV telah mencapai 97.37 persen atau 11.950.300 pekerja.

Baca Juga: Soal Aksi Tolak UU Ciptaker Presiden dan DPR Serukan ke MK, Pakar HTN: Lempar Batu Sembunyi Tangan

Hal tersebut di utarakan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melalui siaran pers Biro Humas Kemnaker.

“Hingga tanggal 12 Oktober 2020 subsidi upah telah tersalurkan kepada 11.9 juta pekerja. Kita terus mendorong agar pihak perbankan dapat mempercepat proses penyalurannya,” kata Ida, dikutip PotensiBisnis.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Setkab.go.id pada Rabu, 14 Oktober 2020.

Berdasarkan data Kemnaker, pada 12 Oktober 2020, BLT BPJS Ketenagakerjaan tahap I telah tersalurkan kepada 2.485.687 penerima atau sebanyak 99.43 persen.

Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Liga 1 dan 2 Dilanjutak 1 November, Kesepakatan Itu Menghasilkan 3 Poin Berikut

Kemudian tahap II tersalurkan kepada 2.981.533 penerima atau 99.38 persen, tahap ke III sebanyak 3.476.361 penerima atau 99.32 persen.

Serta, pada tahap IV sebanyak 2.579.703 penerima atau 97.20 persen dan tahap V sebanyak 427.016 penerima 69.03 persen.

“Bantuan pemerintah ini merupakan salah satu Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Program ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19,” ujarnya.

Sementara itu, untuk BLT BPJS Ketenagakerjaa tahap V Kemnaker menerima 578.230 data calon penerima dari BPJS Ketenagakerjaan pada 29 September 2020.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Bolivia Harus Menelan Kekalahan Kedua dari Argentina Skor 1-2

Namun, pada 30 September 2020 yang merupakan tenggat akhir pengumpulan data calon penerima subsidi upah ini, pihaknya kembali menerima tambahan data sebanyak 40.358.

Karena jumlah yang dinilai tidak begitu signifikan, untuk memudahkan pelaporan ke publik, tambahan data tersebut merupakan bagian dari tahap V.

Sehingga, secara total pada tahap V terdapat 618.588 data calon penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan.

BLT tersebut disalurkan melalui 2 termin pembayaran. Setelah pembayaran termin I selesai disalurkan untuk 5 tahap, Kemnaker akan melakukan evaluasi sebelum pembayaran termin II mulai disalurkan.

Baca Juga: Sinopsis Film Point Break Kisah Seorang FBI Muda Masuk Tim Atlet Ekstrem di Bioskop Trans TV

“Kami targekan termin II mulai disalurkan pada akhir Oktober 2020 atau paling lambat penyalurannya akan dimulai awal November nanti,” jelasnya.

Dengan anggaran mencapai Rp37.7 triliun, program bantuan pemerintah berupa subsidi gaji/upah ditargetkan bagi 15.7 juta pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan (per 30 Juni 2020).

Namun, hingga batas akhir penyerahan, data yang dikumpulkan dan diserahkan ke BPJS Ketenagakerjaan hanya mencapai 12.272.731 pekerja/buruh.

“Sisa anggaran akan diserahkan kembali ke Bendahara Negara. Rencananya, akan disalurkan untuk subsidi gaji/upah bagi guru honorer dan tenaga pendidik, baik di lingkup Kemendikbud maupun Kemenag,” paparnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler