Anggaran PEN 2021 Rp619 Triliun, Sri Mulyani Sebut Fokus 4 Bidang Ada Kesehatan, Bansos hingga UMKM

3 Februari 2021, 17:55 WIB
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani /Instagram/

POTENSIBISNIS - Anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 saat ini berada di level Rp533,1 triliun meningkat hingga Rp619 triliun.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum 2021.

Namun, Sri Mulyani tak menyampaikan secara rinci mengenai bidang yang akan mendapatkan tambahan anggara tersebut.

Baca Juga: Dapat Deteksi Virus 50 Detik: Uji Coba Tes GeNose Covid-19 Penumpang Kereta Api, Segini Harganya

"Anggaran PEN tahun ini Rp533,1 triliun. Angka ini masih sangat preliminary, semalam kami baru diskusi dengan Kementerian dan Kemenko lain, angka ini meningkat sampai level Rp619 triliun," kata Menkeu Sri Mulyani.

Namun, kata Sri Mulyani, senilai Rp533,1 triliun itu belum termasuk bidang insentif perpajakan.

Dirinya mengutarakan, pemerintah berencana mengalokasikan dana insentif pajak dalam paket anggaran PEN 2021, yang jumlahnya sekitar RP42 triliun hingga Rp60 triliun.

Baca Juga: Mau Dapat Diskon dan Token Listrik Gratis Bulan Februari 2021? Simak Caranya Disini

"Hampir Rp60 triliun kalau kita masukkan insentif pajak untuk sektor kesehatan," ujar Sri Mulyani, dikutip dari ANTARA.

Sementara itu, kata Sri Mulyani anggaran PEN 2021 yang senilai Rp533,1 triliun memiliki fokus pada empat bidang.

Di antaranya, perlindungan sosial, program prioritas, serta UMKM dan pembiayaan korporasi.

Baca Juga: Instagram Luncurkan Fitur Baru, Dapat Kembalikan Unggahan yang Dihapus

Untuk bidang kesehatan mendapatkan alokasi sebesar Rp104,7 triliun yang digunakan untuk pengadaan dan operasional vaksin Covid-19.

Kemudian sarana prasarana, dan alat kesehatan, biaya klaim perawatan, insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian, serta bantuan iuran BPJS untuk PBPU/BP.

Untuk perlindungan sosial memiliki alokasi sebesar Rp150,96 triliun dengan fokus PKH bagi 10 juta KPM, kartu sembako, Pra Kerja, BLT Dana Desa, bansos tunai bagi 10 juta KPM, subsidi kuota PJJ, serta diskon listrik.

Baca Juga: Zaim Saidi Jadi Tersangka Transaksi Mata Uang Dinar dan Dirham, Ini Dua Pasal yang Disangkakan

Untuk program prioritas dialokasi Rp141,36 triliun yang difokuskan pada dukungan pariwisata, ketahanan pangan, pengembangan ICT.

Selain itu, pinjaman ke daerah dan subsidi ke daerah, pada karya Kementerian/Lembaga kawasan industri, serta program prioritas lainnya.

Adapun untuk bidang UMKM dan pembiayaan korporasi dialokasi Rp150,06 triliun dengan fokus pada subsidi bunga KUR dan non-KUR, IJP korporasi dan UMKM, penetapan dana, serta pinjaman loss limit serta korporasi.

Kemudian untuk pembiayaan PEN lainnya, serta PMN kepada BUMN yang menjalankan penugasan, yaitu HK, ITDC, Pelindo III dan KIW.

"Ini adalah paket pemulihan ekonomi yang berisi kesehatan yang kita akan berusaha Rp104 triliun termasuk untuk vaksinasi dan perlinsos Rp150 triliun, program prioritas Rp141 triliun serta dukungan UMKM dan bisnis sekitar Rp150 triliun," ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan, anggaran PEN 2021 yang meningkat hingga Rp619 triliun ini menunjukkan bahwa memiliki magnitude, yang setara dengan alokasi PEN tahun lalu Rp695,2 triliun.

"Ini menunjukkan dukungan fiskal untuk menangani Covid-19 masih jadi prioritas penting," kata Sri Mulyani.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler