Emak-emak Diajak Cegah Krisis Pangan, Langkah Ini Harus Dilakukan saat Ini

- 25 Oktober 2020, 09:46 WIB
Ilustrasi: panen padi untuk ketahanan pangan.
Ilustrasi: panen padi untuk ketahanan pangan. /pixabay/keulefm

"Perempuan dan petani muda menjadi pahlawan pada situasi krisis seperti ini. Mereka tetap memberi pangan, sekalipun mereka menghadapi risiko baik terkena wabah, maupun kegagalan usaha tani akibat situasi rantai pasok yang terganggu," kata Said dalam webinar di Jakarta pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Dia menjelaskan, pada krisis 1998, sektor pertanian dan pangan lah mejadi satu di antara komponen penyelamat Indonesia dari kelaparan.

Senada dengan itu, Duta Petani Muda 2016 dan pendiri Twelves Organic Farm, Maya Solastika mengatakan bahwa pangan dan petani masih akan terus dibutuhkan sepanjang adanya kehidupan.

"Tercukupinya kebutuhan akan pangan menjadi gambaran dari kehidupan yang sehat dan makmur. Dengan demikian, keberadaan petani menjadi suatu pertanda masa depan yang cerah dari suatu bangsa dan peradaban," kata Maya.

Aktivis Female Food Heroes dan trainer hidroponik Caturini Cahyadiningsih mengemukakan bahwa perempuan punya peran penting dalam memproduksi pangan.

Menurut dia, peran perempuan tani bisa dilakukan mulai dari budidaya sampai penyiapan pangan.

Budi daya pangan bisa dilakukan di mana pun baik di pedesaan maupun perkotaan, baik skala besar maupun rumah tangga.

"Saya berupaya agar setiap rumah tangga memiliki kebun sayuran sendiri sehingga bisa memberikan asupan gizi bagi keluarga. Dalam masa pandemi, di mana rumah menjadi pusat aktivitas, maka hidroponik menjadi salah satu solusi kaum urban untuk berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan," kata Caturini.***

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah