Ia menilai masalah dari high cost economi Indonesia bukan dialami saja oleh industri manufkatur besar, melainkan juga di UMKM.
Sambungnya, karena birokrasi yang rumit fan perizinan yang panjang membuka peluang bagi terjadinya high cost economi dan ketidakpastian usaha.
Baca Juga: Cara Dapatkan Banpres BLT UMKM Rp2,4 Juta Perlu Diperhatikan Syarat Berikut Ini
Lebih jauh, Teten juga menjelaskan UMKM Indonesia tak didesain rantai pasok. Seperti dilansir PotensiBisnis.com dari ANTARA.
Sehingga akses ke pembiayaan juga masih relatif berat meskipun banyak sekali sebenarnya saat ini pembiayaan untuk UMKM.
Namun, kata Teten, hal ini belum terkonsolidasi, termasuk juga belum terkonsolidasi dengan bantuan-bantuan pemerintah dalam bentuk ala-alat produksi bagi UMKM.
Baca Juga: Sebut Ekonomi Dunia Membaik, Bank Indonesia Singgung 'Jasa' Amerika Serikat dan Tiongkok
"Kami berharap bahwa membangun UMKM dan koperasi yang berbasis rantai pasok melalui dorongan kemitraan dengan pelaku usaha besar. Saya kira ini sangat penting bagaimana misalnya industri otomotif di Jepang terintegrasi dengan UMKM yang memproduksi suku cabang mereka," tandasnya.***