"Dana tersebut mampu menjaga likuiditas perbankan untuk menyalurkan dalam bentuk kredit sebesar tiga kali lipat dari penempatan dana pemerintah tersebut," ungkapnya.
Melalui coaching clinic program PEN, ia berharap para pelaku usaha khususnya UMKM dapat mengetahui lebih jauh soal program PEN, dan memanfaatkan secara maksimal program yang disiapkan pemerintah itu.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Belanja Aman di Pasar Swalayan Saat PSBB
"Sehingga para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mendapatkan informasi sekaligus coaching clinic soal bagaimana cara memanfaatkan program stimulus PEN agar dapat kembali bangkit berproduksi dan tumbuh," tuturnya.
Pelaku UMKM, kata Fadjar, memiliki peran signifikan mendongkrak perekonomian nasional. Pada 2018, sektor itu tercatat menyumbang terhadap produk domestik bruto (PDRB) mencapai 60,34 persen termasuk dalam aspek penyerapan tenaga kerja.
Meski demikian, menurutnya, untuk bertahan di masa pandemi mereka juga perlu didorong menerapkan penjualan secara daring. Seperti dilansir dari ANTARA.
"Dari jumlah kurang lebih 60 juta UMKM di Indonesia, hanya 9,4 persen yang sudah 'go online'. Ini tentu menjadi PR kita semua," tandasnya.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Kuota Gratis Kemendikbud dan Jadwal Pencairan untuk Siswa, Guru, Mahasiswa, Dosen
Selain diikuti para pimpinan perbankan dan pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kegiatan Coaching Clinic Program PEN yang digelar di Yogyakarta itu juga diikuti bupati/wali kota di lima kabupaten/kota di DIY secara virtual.