Keberhasilan Wahyu Bersama YSS Mendasarinya Melatih Milenial Menyukai Pertanian

- 20 Agustus 2020, 21:17 WIB
Ilustrasi pertanian modal kecil untung besar.*/
Ilustrasi pertanian modal kecil untung besar.*/ /Pixabay

POTENSI BISNIS – Pertanian dikalangan milenial hari demi hari semakin digemari, didukung oleh kementerian perikanan yang semakin serius guna melahirkan milenial yang bergerak di sektor pertanian.

Bersama dengan International Fund For Agricultural Development (IFAD) berusaha mewujudkan petani milenial yang tangguh melalui program unggulannya.

Program Youth Entrepreuneurship And Employment Suppor Services (YESS) diharapkan mampu menumbuhkan wirausaha milenial dalam rangka regenerasi petani di Indonesia.

Syahrul Yasin Limpo selak menteri pertanian menjelaskan bahwa sektor pertanian sangat menguntungkan jika disadari oleh generasi muda.

Baca Juga: Jadwal Belajar di Rumah TVRI Hari Jumat 21 Agustus 2020 Menemani Adik Adik saat PJJ

"Wirausaha sangat penting dalam pembangunan pertanian.  Makanya, kita harus mengedukasi generasi milenial bahwa berusaha di sektor pertanian sangat menguntungkan," katanya.

Prof. Dedi Nursyamsi selaku kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menegaskan sejak masuknya era Revolusi Industri 4.0, Kementan melakukan terobosan dalam meningkatkan produksi pertanian di berbagai komoditas melalui peningkatan minat generasi muda.

"Generasi milenial menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan. Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak generasi muda, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian,”katanya

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa loyalitas dan integritas generasi muda untuk memajukan pertanian modern di indonesia guna menjadi negara mandiri dari sisi pangan, seperti dikutip PotensiBisnis.com dari warta ekonomi

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19 Aktivitas Ekonomi Indonesia Kembali Meningkat Melalui Ekspor

“Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan,” imbuhnya.

Selain itu, potensi bisnis komoditas peternakan tak kalah menjanjikan dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya seperti tanaman pangan dan hortikultura.

Tak hanya sapi, komodita kambing dan ayam yang dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, burung  puyuh pun memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.

Kebutuhan telur burung puyuh secara nasional mencapai kisaran 7 juta butir per hari, sedangkan produksi hanya mencukupi sekitar 4 juta butir per hari.

Kondisi ini menjadi peluang tersendiri bagi Slamet Wuryadi  yang merupakan Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Cilangkap Sub 1 Cikembar, Sukabumi Jawa Barat.

Sadar akan manfaat puyuh baik secara ekonomis maupun nilai gizi, Slamet Wuryadi pun Bersama kelompok masyarakat melalui Slamet Quail Farm (SQF) mendorong  aktivitas kelompok tani dari segi akses permodalan, bantuan bibit, dan akses pakan yang terjangkau guna menggerakkan sektor ternak puyuh.

Slamet memaparkan daging burung puyuh memiliki kandungan gizi yang baik seperti yang diperlukan oleh tubuh terutama bagi penderita darah tinggi dan jantung koroner karena kandungan kolesterol di dalamnya sangat rendah.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri Pengusaha Kaya Raya, Mungkin Anda Termasuk

Daging burung puyuh mengandung banyak protein, kalsium, besi dan fosfor yang sangat baik dalam pembentukan tulang.

Selain itu terdapat beberapa macam vitamin seperti vitamin B kompleks, vitamin E dan K.

Memiliki visi  menjadi pemain utama dalam wirausaha agrobisnis peternakan puyuh di Indonesia serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup masyarakat.

Dia terus berupaya untuk mengajak generasi muda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang manfaat dan hasil burung puyuh,budidaya serta peluang bisnisnya maka ia tak segan untuk melakukan pelatihan.

 Baca Juga: Niat Berkunjung ke Pantai di Akhir Pekan? Jangan Sampai Anda Lewatkan 5 Hal Berikut Ini

"Daging puyuh dapat diolah menjadi makanan enak siap saji dan telur puyuh yang kaya akan protein ini telah dipasarkan di daerah sekitar sukabumi, Jakarta dan wilayah lainnya, bahkan telur puyuh yang masuk dalam kemasan mie instan sudah ada yang di ekspor ke luar negeri", ungkap Wahyu bangga.

Keberhasilan sosok Wahyu dan P4S   Cilangkap ini mendasari  program YESS untuk bermitra  guna melatih semua generasi muda milenial untuk lebih menyukai pertanian khususnya  peternakan.

Inneke Kusumawaty selaku Project Manager YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) menyampaikan bahwa  program ini sangat membantu untuk memberdayakan generasi muda untuk memanfaatkan sumber daya alam pertanian atau peternakan di pedesaan secara optimal dan menguntungkan.

Untuk itu diperlukan sosok wirausaha pertanian sukses yang dapat memantik minat generasi milienial untuk terjun ke sektor pertanian.

Setelah itu YESS Program dan P4S bersinergi untuk melatih generasi milenial tersebut agar memiliki kemampuan sehingga akan menghasilkan pendapatan yang sangat menguntungkan bagi dirinya maupun lingkungannya, papar Inneke.***

 

 

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah