Teten menjelaskan, pelaku UMKM, khususnya yang ada di Bali merupakan pihak yang sangat terdampak pandemi Covid-19.
"UMKM Bali umumnya bergerak di sektor pariwisata, sektor yang menyumbang 56 persen ekonomi Bali. Pandemi Covid-19 telah menghancurkan sektor pariwisata yang hingga kini belum pulih," jelasnya.
Baca Juga: Zodiak Selasa 23 November 2021: Aries, Taurus, Cancer, Gemini, Leo dan Virgo Jangan Hilang Harapan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Teten menyampaikan, ekonomi Bali kembali mengalami kontraksi sedalam 2,91 persen pada kuartal III-2021 (year-on-year).
Kontraksi ini terjadi setelah sempat bangkit dari masa resesi dengan mengalami pertumbuhan positif pada kuartal II-2021 sebesar 2,88 persen yoy.
"Di saat yang sulit seperti ini, pemerintah sangat berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang ikut berkontribusi membantu UMKM yang terdampak pandemi Covid-19," tegasnya.
Teten mengatakan, Baznaz merupakan salah satu lembaga yang sangat peduli dengan UMKM Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19 dengan program-programnya.
"Bantuan jaring pengaman sosial kepada Pengusaha Kuliner Warung Tegal (Warteg), Warung Padang, Bakso, Soto, Pecel Lele, dan warung makan lainnya," katanya.
Menurut Teten, pemerintah juga tetap mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui kelanjutan Program PEN 2021 bagi KUMKM, dengan memberikan stimulus pembiayaan bagi KUMKM.
Teten menegaskan, program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk membantu permodalan usaha mikro dan daya beli masyarakat.