Magot Lalat BSF, Anwar Jasir: Bisa Dimanfaatkan untuk Pakan Ternak atau Pelet Ikan hingga Bisnis

- 29 November 2020, 17:31 WIB
Magot atau Larva lalat BSF  yang ditunjukkan Anwar Jasir.*
Magot atau Larva lalat BSF yang ditunjukkan Anwar Jasir.* /PotensiBisnis.com

Lalat BSF dewasa memiliki warna hitam dengan kaki berwarna putih pada bagian bawah, yang memiliki antena di kepala teridiri dari tiga segmen.

Biasanya, antena pada lalat BSF dewasa akan dua kali lebih panjang dari kepalanya. Untuk perbedaan jenis jantan dan betina ialah dari tubuhnya.

Jika lalat BSF betina ini memiliki tubuh lebih besar dari pejantan, dan ukuran ruas pada perutnya lebih kecil dibanding pejantannya.

Kemudian lalat BSF dewasa berumur relatif pendek yakni 4-8 hari, sehingga betina dan jantan dewasa akan dapat kawin setelah berumur 2 hari.

Baca Juga: Imbas Kasus Habib Rizieq, Rumah Sakit UMMI Bogor Terancam Ditutup

Setelah terjadi perkawinan, lalat BSF jantan akan mati, dan sang betina pun setelah bertelur dan mengeluarkan sebanyak 500-900 butir juga akan mati.

Salah seorang pembudidaya lalat BSF, Anwar Jasir mengatakan, selamat ini sumber pakan ternak dan pelet ikan ialah tepung ikan sebagai sumber protein.

"Ternyata industri ternak pelet ikan di Indonesia masih tergantung pada tepung ikan impor dari Amerika Latin yaitu Chili dan Peru," kata Anwar saat ditemui di lokasi budidaya lalat BSF, Desa Cipadung, Cibiru pada Sabtu 28 November 2020.

Berdasarkan data loka riset budidaya ikan hiar air tawar, bahwa impor tepung Indonesia mencapai $200 juta dolar setiap tahunnya.

Itu dilakukan setiap kurun waktu 2010-2018, padahal kebutuhan tepung ikan untuk pakan di Indonesia terus naik.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah