Ekosistem Digital Masih Rendah, Transformasi UMKM Harus Cepat

20 November 2020, 19:04 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki. /Antara/HO-Biro Pers Istana

POTENSIBISNIS – Transformasi digital bukan hanya untuk perusahaan besar saja, tapi berlaku juga bagi pelaku usaha kecil seperti koperasi.

Oleh karena itu, Kementrian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus mendorong UMKM dan koperasi untuk mulai memasuki ekonomi digital, terlebih dimasa Covid-19 seperti ini.

Menkop UKM, Teten Masduki menyebutkan saat ini koperasi yang masuk dalam ekosistem digital masih sangat rendah, tercatat baru sekitar 906 koperasi atau 0,73 persen dari 123 ribu dari koperasi aktif.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat Tinggi Magma Terus Bergerak ke Permukaan Tingkatkan Kewaspadaan

“Di era digital seperti saat ini koperasi harus sudah bisa beradaptasi dan bertransformasi menjadi koperasi digital, namun sampai saat ini masih sedikit koperasi yang sudah masuk dalam ekosistem digital,” kata Teten dalam Pencanangan Gerakan Inovasi dan Transformasi Digital, di Bandung pada Kamis 19 November 2020.

Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini sudah terbukti UMKM yang terhubung dengan platform digital yang mampu bertahan.

Data menunjukkan penjualan di kuartal kedua pengguna platform digital meningkat 26 persen dibandingkan tahun lalu.

“Karena itu, transformasi digital untuk koperasi harus dipercepat sehingga mampu bersaing dengan badan usaha lainnya,” imbuh Teten.

Baca Juga: Tak Ada Kaitannya dengan Gunung Merapi, BKMG: Suhu Panas di Yogyakarta hingga Akhir November 2020

Pentingnya koperasi masuk ekosistem digital karena peluang usaha ekonomi digital masih sangat besar. Terlebih lagi, nilai ekonomi digital Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Di Indonesia pada 2025 nilai ekonomi digital diperkirakan mencapai Rp1.700 triliun.

Teten menegaskan, nilai pasar digital ini harus dimanfaatkan oleh koperasi dan UMKM dari dalam negeri , kalau tidak akan diserbu oleh produk dari luar.

“Saat ini harus diakui koperasi masih dianggap jadul, layanan lambat, tidak modern, akuntabilitas buruk, ini momentum kita membalik stigma itu, koperasi bisa tampil juga lebih hebat dari korporasi. Koperasi bisa menghadirkan kesejahteraan yang lebih baik,” ucap Teten.

Baca Juga: Sinopsis Film Drama Korea Terbaru 'Start Up', Pecinta Drakor Wajib Nonton

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji mengatakan proses digitalisasi bagi koperasi sangat dibutuhkan, tidak hanya penyajian koperasi dan laporan keuangan, membantu dalam pembiayaan akses ke lembaga keuangan, penyajian data secara real time yang dibutuhkan pengurus dan anggota.

Pengembangan koperasi digital di koperasi Jawa Barat sangat tinggi. Penetrasi penggunaan internet di Jawa Barat cukup tinggi yakni mencapai 53 persen, indeks daya saing digital di Jawa Barat berada pada peringkat kedua nasional.

Hal ini membuat Jawa Barat sangat siap dalam mengembangkan koperasi digital dengan didukung oleh infrastruktur dan SDM yang ada di mana 38,9 juta penduduk Jawa Barat 80 persen memasuki usia priduktif.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler