Terkait Gunung Merapi, BPPTKG: Potensi Daerah Bahaya Karena Bukaan Kawah Kemungkinan Sisi Tenggara

- 20 November 2020, 16:20 WIB
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu ( 18/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada Rabu (18/11) pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB Gunung Merapi mengalami 16 kali guguran serta 7 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu ( 18/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada Rabu (18/11) pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB Gunung Merapi mengalami 16 kali guguran serta 7 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww. /Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto


POTENSIBISNIS - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyampaikan perkembangan terakhir aktivitas Gunung Merapi bahwa magma semakin menuju ke permukaan.

Hanik juga meyampaikan, hal tersebut kepada pers saat mendampingi kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo yang mengungjungi tampat pengungsian Gunung Merapi di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Baca Juga: Jual Voucher 12x Lebih Banyak Selama 11.11, ShopeePay Berdayakan Bisnis Masyarakat

"Aktivitas Gunung Merapi sampai saat ini tingkatnya masih tinggi, baik kegempaannya. Kemudian deformasinya, dan guguran juga masih sering terjadi. Hal ini semakin menunjukkan bahwa magma semakin menuju permukaan," kata Hanik di Magelang, pada Jumat 20 November 2020, dilansir ANTARA.

Namun menurut data sampai saat ini, erupsi tak seperti tahun 2010, diprediksi seperti tahun 2006, kira-kira efeknya seperti itu.

"Jadi nanti ada kubah lava kemudian ada awan panas," sambungnya.

Baca Juga: Peserta Lolos CPNS 2019 Berpeluang Digantikan Jika Mengundurkan Diri, Simak Mekanismenya Ini  

Ia pun menyampaikan, untuk potensi daerah bahaya karena bukaan kawah itu ada di sisi tenggara.

Maka potensi masih ada di sisi tenggara, namun demikian karena guguran itu kali terjadi pusatnya ada di sisi barat dan barat laut, sehingga kemungkinan potensi juga ada di arah barat dan barat laut.

"Kita sudah menetukan jarak lima kilometer untuk barat, barat laut sampai dengan tenggara itu agar mulai dilakukan kewaspadaan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x