Pro dan Kontra Uji Coba Instagram Mengnonaktifkan Fitur Jumlah Like

15 April 2021, 16:17 WIB
logo instagram /Foto: Pixabay.com/ /

POTENSI BISNIS – Uji coba Instagram berupa pilihan menyembunyikan fitur like atau menyukai di unggahan pribadi atau orang lain mengakibatkan perdebatan bagi pengguna sosial media.

Juru bicara Facebook, mengkonfirmasi mereka sedang menguji opsi baru tersebut untuk memberikan pengalaman terbaik bagi setiap penggunanya.

Dilansir dari The Verge, pada 2019 Instagram telah melakukan tes serupa pada sekelompok kecil orang dengan menonaktifkan jumlah like untuk mengetahui dampak yang bisa ditimbulkan.

Baca Juga: Bantu Promosikan Produk UMKM, Melly Goslaw Endorse Gratis di Instagram Pribadinya, Ini Syaratnya

"Kami sedang menguji opsi yang memungkinkan Anda memutuskan pengalaman mana yang terbaik, apakah itu memilih untuk tidak melihat jumlah like pada postingan orang lain, menonaktifkannya untuk diri sendiri, atau mempertahankannya," ujarnya.

Menurutnya, uji coba ini akan memberikan pengalaman khusus bagi pengguna dengan mempunyai kontrol lebih atas di mana mereka melihat jumlah postingan.

Hal ini menjadi perdebatan, karena beberapa orang menyambut positif dengan kehadiran fitur terbaru tersebut, dan sebagian pengguna beranggapan fitur like merupakan tolak ukur popularitas sebuah konten.

Baca Juga: Pemrov Sumbar Terima Saran dari Kepala BNPB untuk Buat Perda Ekosistem Laut

Sejumlah influencer mengalami kekhawatiran perihal fitur tersebut, karena hal ini dapat mempengaruhi keterlibatan mereka dalam publikasi kerja sama mereka dengan sebuah merek.

Mereka beranggapan perubahan fitur ini dapat membuat mereka akan kehilangan follower atau pengikut sehingga berdampak pada kehilangan pendapatan.

Namun, pada kenyataannya hal ini masih belum terjadi karena pengguna masih dapat melacak jumlah like pada unggahan mereka secara pribadi dan mereka masih dapat bagikan dengan mitra merek.

Baca Juga: Soal Penembakan Enam Laskar FPI, Polri Lakukan Pemeriksaan 2 Orang Anggotanya

Sedangkan sejumlah pengguna menganggap hal ini penting bagi kesehatan mental, karena tanpa adanya fitur jumlah like, orang-orang akan tersadar mereka tidak perlu memvalidasi diri mereka.

Dengan adanya fitur like, dikhawatirkan pengguna kehilangan koneksi dengan dunia nyata dan mengalami depresi jika jumlah like tidak sesuai yang diharapkan.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler