Penjelasan Debit dan Kredit

22 Oktober 2020, 16:24 WIB
Ilustrasi: keuangan /PIXABAY/nattanan23

POTENSIBISNIS - Pada keseharian, kita sangat akrab dengan istilah debit dan kredit.

Kedua istilah tersebut digunakan dalam perhitungan akuntansi keuangan.

Dalam akuntansi keuangan, debit dan kredit tidak dapat dipisahkan karena akan saling berhubungan.

Baca Juga: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dan Maksud Diperingatinya

Namun, apakah penggunaan istilah tersebut sejalan dengan tujuan? Lalu, apa arti dari debit dan kredit?

Dikutp dari WartaEkonomi, debit adalah pertambahan uang dalam arus kas perusahaan atau pertambahan transaksi.

Secara mendalam, debit memiliki arti sebagai pencatatan akuntansi dimana aset dan biaya mengalami peningkatan.

Debit biasanya berada di sisi sebelah kiri dan pertambahan asset bisa berupa penambahan uang, alat hingga hal yang tidak berwujud.

Sementara kredit adalah pengeluaran uang dari arus kas perusahaan saat ada transaksi.

Istilah lain dari kredit adalah penyediaan uang atas kesepakatan pinjaman antara bank dengan nasabah untuk dilunasi dalam jangka waktu tertentu.

Sementara itu, pengertian kredit secara mendalam adalah pencatatan akuntansi untuk akun hutang dan ekuitas yang mengalami peningkatan.

Kredit biasa terletak di sisi kanan dan memiliki nama latin credere. Jika aset maupun beban berada pada posisi kredit maka artinya pengurangan nilai dari akun tersebut.

Bagaimana Kondisi keunganan bisa disebut sehat?

Dalam setiap transaksi total debit dan kredit harus selalu sama atau dikatakan seimbang.

Jika suatu transaksi tidak seimbang, maka tidak mungkin membuat laporan keuangan.

Dengan demikian, penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom adalah yang paling penting dari semua kontrol atas akurasi akuntansi.

Penggunaan Debit dan Kredit

1. Asset

Asset merupakan harta yang berupa harta lancar dan tidak lancar. Harta lancar adalah harta yang mudah dicairkan atau liquid seperti kas dan setara kas, piutang usaha, dan lain sebagainya. Sementara aset tidak lancar adalah kendaraan, mesin dan lainnya.

2. Expenses (Beban)

Expenses merupakan beban atau pengeluaran yang harus dibelanjakan agar bisnis terus berjalan. Pengeluaran ini juga akan ikut bertambah jika didebitkan dan berkurang jika dikreditkan.

3. Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas dan ekuitas merupakan akun utang dan ekuitas. Contohnya, perusahaan telah melakukan pinjaman kepada sebuah bank untuk modal usaha, maka kas akan bertambah dari pinjaman bank tersebut.

4. Akumulasi

Akumulasi merupakan aset tidak lancar yang bisa bertambah nilainya jika dikreditkan. Akumulasi akan mengurangi nilai dari aset tetap seperti kendaraan dan alat mesin. Dengan penilaian ini akan memudahkan apakah aset tersebut mengalami kerugian atau keuntungan saat hendak dijual.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler