Potensi Bisnis: Dwi Rahayu Pengusaha Cokelat di Yogyakarta yang Sukses Berdayakan Petani Kakao

- 14 November 2020, 10:39 WIB
Ilustrasi kakao: Dwi Murtuti Rahayu pengusaha cokelat asal Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ilustrasi kakao: Dwi Murtuti Rahayu pengusaha cokelat asal Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). /pixabay/HOLIET /

Adapun KWT Pawon Gendis yang menjadi wadah pemberdayaan, kebanyakan anggotanya adalah kaum perempuan, sebagai ibu rumah tangga dan petani. Hal ini menurutnya sebuah langkah yang tepat, karena dapat membantu perekonomian keluarga mereka.

“Latar belakanganya bermacam-macam, tapi pada dasarnya ibu rumah tangga, baik single parent maupun berkeluarga. Ketika kelompok Pawon Gendis ini bermanfaat dari segi ilmunya, dari segi kelembagaannya, ternyata turut meningkatkan perekonomian anggota kami,” jelas Dwi.

Dalam menjalin bisnisnya Dwi tak luput diterpa banyak cobaan. Di tengah kesuksesan tersebut, Dwi harus mengalami ujian hidup pada 2017 lalu. Usaha yang ia titi bersama masyarakat sempat berada di ujung tanduk.

Beruntung, pada akhirnya Dwi tak perlu menutup usahanya lantaran mendapat tawaran pinjaman modal usaha dari Bank BRI.

“Waktu itu saya merasa sangat dirangkul oleh BRI. Bank ini cukup andil dalam peningkatan hidup saya, karena saya beli tanah yang akhirnya menjadi tempat tinggal dan tempat usaha saya itu ya melalui pinjaman BRI. Saya juga bisa membeli sepeda motor untuk permudah transportasi barang karena BRI,” ujarnya.

Sejak berhasil melalui ujian pada 2017 lalu, usaha Dwi dan teman-temannya kini masih berlanjut kendati dihadapkan penjualan yang menurun akibat dampak pandemi Covid-19. Namun Dwi tak patah asa.

Ia terus berjuang dan gigih melakukan penyesuaian, beradaptasi dan belajar seiring kemajuan teknologi. Semangat berjuang bak pahlawan terus menyala pada dirinya, berbuat yang terbaik untuk kemajuan diri dan lingkungan sekitarnya.

Dwi dan teman-temannya melakukan adaptasi model bisnis akibat pandemi Covid-19 yang merebak sejak awal 2020.

“Kami merasa tertantang karena yang merasakan dampak [pandemi] ini seluruh dunia. Jadi kami harus tetap semangat dan fokus mengolah cokelat. Hanya cara penjualannya yang kami ubah, mulai gencar menjajakan barang melalui platform daring. Kemudian kami juga terima paket tur kecil 1-2 orang jika mau sekalian mendapat edukasi di lokasi usaha. Alhamdulillah saat ini kondisi usaha saya sudah mulai pulih,” paparnya.

Kemudahan akses pembiayaan yang dialami Dwi bukan menjadi hal langka bagi BRI. Soalnya, sejak awal berdiri BRI memang memiliki core bisnis di segmen UMKM, dan berkomitmen menjadi bank penyedia layanan keuangan yang mudah dan terjangkau untuk masyarakat.

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x