Network
POTENSI BISNIS - Jelang balapan MotoGP Belanda 2022, Fabio Quartararo berharap Sirkuit Assen tidak diguyur hujan.
Pasalnya, rider Monster Energy Yamaha itu, merasa peluangnya untuk meraih kemenangan di lintasan kering jauh lebih baik ketimbang trek basah.
Sebagai informasi, kondisi cuaca di Sirkuit Assen, Belanda memang cukup sulit diperkirakan.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Belanda 2022 Hari Ini: Fabio Quartararo Siap Tebar Ancaman di Sirkuit Assen?
Hal tersebut, membuat Fabio Quartararo memeriksa prakiraan cuaca pada balapan seri ke-11 MotoGP 2022 tersebut.
Namun, Fabio Quartararo malah mendapatkan hasil yang tak pasti. Padal awal pekan, ia mendapat informasi hujan turun sepanjang akhir pekan.
Kemudian setelah melakukan pemeriksaan kembali, cuacanya menjadi lebih baik saat balapan.
Baca Juga: Piala Presiden 2022: Pelatih Persib Robert Alberts Ungkap Target Ini bagi Skuadnya dalam Setiap Laga
Kondisi tersebut membuat Fabio Quartararo begitu mewaspadai cuaca di Sirkuit TT Assen.
Maklum, keadaan itu diperkirakan bisa membuat balapan menjadi sulit diprediksi.
"Pada Senin atau Selasa lalu, saya melihat prakiraan cuaca hujan turun sepanjang akhir pekan."
"Kemarin saya kembali melihat prakiraan cuaca, dan kondisinya berubah untuk Sabtu dan Minggu, dengan cuaca yang lebih baik," kata Quartararo dikutip laman resmi MotoGP.
Baca Juga: Tes Psikologi: Hal Pertama Kali Dilihat pada Gambar Ini, Ungkap Hubungan Asmara yang Anda Inginkan
Pebalap berusia 23 tahun itu mengaku siap menghadapi balapan di segala kondisi.
Dia pun sudah membuktikannya ketika meraih podium di lintasan basah Sirkuit Mandalika.
Meski begitu, Fabio Quartararo mengaku lebih memilih untuk balapan di lintasan kering.
Apalagi, Sirkuit Assen memiliki karakter stop-and-go yang membuatnya harus terus bermanuver.
"Menurut saya, saya sudah memperbaiki gaya balapan cukup baik saat lintasan basah. Tetapi, tiba di sirkuit seperti Assen, saya ingin lintasan kering."
"Bagi saya, hal itu adalah yang terbaik untuk dapat menikmati lintasan yang mistis ini. Saya harap balapannya kering," kata Fabio Quartararo.***
