PSSI akan Investigasi Kinerja Wasit Kontrovesi di Liga 1 dan Liga 2, Ini Ancaman Sanksinya

20 Oktober 2021, 18:18 WIB
Ilustrasi wasit - PSSI akan melakukan investigasi terhadap kinerja wasit Liga 1 dan Liga 2 yang kontoversi saat bertugas sebagai pengadil lapangan /Pixabay/taniadimas.

POTENSI BISNIS - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana melakukan evaluasi bahkan investigasi terhadap sejumlah wasit.

Investigasi dan evaluasi tak hanya kepada pengadil lapangan yang memimpin pertandingan di Liga 1 2021-2022, namun juga Liga 2. 

Wasit-wasit yang kinerjanya mendapat sorotan dari publik menjadi prioritas dalam evaluasi kali ini.

Baca Juga: Persib Bandung dan Persija Jakarta Masuk Daftar Sembilan Klub Lolos Lisensi AFC dan Nasional 2021

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan telah meminta Ahmad Riyadh selaku Komite Wasit untuk menjalankan intruksinya tersebut.

 

Komisi Wasit akan tegas menindak jika terdapat wasit melakukan pelanggaran saat memimpin laga.

"Kami akan melakukan evaluasi untuk perangkat pertandingan. Jika ditemukan ada kesalahan, PSSI tentu akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkatannya," kata ujar Riyadh dikutip PotensiBisnis.com dari laman PSSI, Rabu 20 Oktober 2021.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Emilia Romagna 2021: Fabio Quartararo Kunci Gelar Juara Dunia, Perpisahan Manis Valentino Rossi

Menurut Riyadh yang dimaksud dengan kesalahan sesuai dengan tingkatannya ialah kesalahan kategori sedang akan diistirahatkan selama beberapa laga.

Kesalahan berat akan diturunkan menjadi wasit Liga 2. Bahkan jika kesalahannya sangat fatal akan diberhentikan.

"Kesalahan fatal ini jika tindakan wasit ini bisa mengubah pertandingan. Misal seharusnya kedudukan 1-1, tetapi karena kesalahan wasit bisa menjadi 2-1," jelas anggota Exco PSSI ini.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Sisi Lain Tersembunyi dalam Diri Anda, Berdasarkan Gambar Pertama yang Terlihat

Ia menegaskan, jika PSSI berharap kompetisi sepakbola Indonesia semakin baik, tidak merugikan pihak-pihak terkait akibat kesalahan pengadil lapangan.

"PSSI ingin agar semua wasit yang bertugas di Liga 1 dan 2 lebih fokus sehingga tidak ada kesalahan elementer yang kemudian menjadi respons negatif dari klub, nitizen, sponsor, bahkan pemerintah," ungkapnya.

Riyadh memastikan sanksi nanti akan mengacu aturan dari FIFA, AFC, dan AFF. Karena kemungkinannya ada dua.

"Kalau human error, itu bisa dibina. Kecuali jika ditemukan indikasi match fixing atau kesalahan fatal lainnya. Nanti tunggu saja investigasi yang kami lakukan," jelas Riyadh.

Beberapa keputusan wasit yang dianggap kontroversial sejak laga pertama di antaranya ;

1. Persik menghadapi Bali United.

Pada 27 Agustus 2021 di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Persik mendapat hadiah penalti pada menit ke-12. Namun, Youssef Ezzejjari yang menjadi eksekutor gagal memanfaatkan peluang itu menjadi gol.

Proses penalti itu menjadi sorotan karena ada pemain Bali United yang masuk kotak penalti sebelum bola dieksekusi.

Wasit yang bertugas, Yudi Nurcahya, membiarkan permainan tetap berjalan alias play on. Padahal, menurut aturan FIFA, wasit berhak mengulang penalti tersebut.

2. Penalti Bhayangkara FC (Bhayangkara vs Persiraja)

Masih terkait penalti. Kali ini terjadi pada laga Bhayangkara FC vs Persiraja Banda Aceh di Stadion Indomilk Arena, Minggu 31 September 2021.

Bhayangkara mendapat penalti pada masa injury time karena bek Persiraja Zamzani melakukan pelanggaran handball. Eksekusi 12 pas diambil Ezechiel N'Douassel dan berbuah gol.

Namun, proses penalti itu menjadi sorotan karena ada pemain dari masing-masing tim yang masuk ke kotak 16 sebelum Ezechiel mengeksekuisi bola. Meskipun sudah gol, penalti itu seharusnya diulang jika merujuk pada aturan FIFA, wasit Musthofa Umarella tetap mengesahkan gol tersebut.

3. Laga Arema dan Persija Jakarta

Ada beberapa insiden yang menjadi sorotan seperti keputusannya tidak memberikan hadiah penalti saat pemain Persija, Rio Fahmi dijatuhkan pemain Arema.

Oki Dwi Putra juga melayangkan kartu merah ke Kushedya Hari Yudo. Striker andalan timnas itu dinilai diving karena terjatuh saat duel dengan pemain Persija.

Paling menjadi sorotan, yaitu saat gol Marko Simic dianulir. Striker Persija awalnya berhasil mencetak gol di masa injury time, tapi dia dianggap melakukan pelanggaran ke kiper Arema, sehingga golnya tidak disahkan.

4. Kalteng Putra dan PSBS

Ada tendangan ke arah badan pemain Kalteng Putra. Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning. Padahal tendangan Kungfu pemain PSBS bisa berbahaya terhadap karier pemain lawan.

5. Rans Cilegon vs Badak Lampung. Dalam tayangan ulang terlihat pemain Badak Lampung tidak menyentuh penalti di kotak terlarang. Namun, wasit justru memberikan penalti ke Rans Cilegon.

6. Kartu merah Irsyad Maulana (Borneo FC vs Persita)

Dalam laga Borneo vs Persita di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu 2 Oktober 2021, ada satu keputusan wasit Iwan Sukoco yang disorot.

Pada menit ke-44 sang pengadil mengeluarkan kartu merah tidak langsung untuk pemain Persita Irsyad Maulana, yang dianggap melakukan diving di daerah pertahanan Borneo. Padahal, dalam tayangan ulang, Irsyad Maulana sejatinya benar-benar dilanggar.

Nuriddin Davronov yang melakukan tekel pun mengisyaratkan bahwa dia benar melanggar Irsyad.

"Masih banyak lagi keputusan wasit yang akan kita investigasi. Itu hanya salah satu contoh. Pada saatnya nanti kita akan memberikan keputusan kepada wasit-wasit yang dianggap melakukan kesalahan,’’ tutup Riyadh. ***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: PSSI

Tags

Terkini

Terpopuler