Warga Tertimpa Reruntuhan Bangunan dan Teriak Panik Akibat Gempa Bumi Pangandaran Magnitudo 5,9

- 25 Oktober 2020, 18:36 WIB
Atap rumah warga di Kampung Penembong Kabupaten Tasikmalaya ambruk akibat guncangan gempa Pangandaran, Ahad, 25 Oktober 2020. (Septian Danardi/Galamedia)
Atap rumah warga di Kampung Penembong Kabupaten Tasikmalaya ambruk akibat guncangan gempa Pangandaran, Ahad, 25 Oktober 2020. (Septian Danardi/Galamedia) /

POTENSI BISNIS - Gempa bumi hari ini di Kabupaten Pangandaran, hingga Kabupaten Ciamis magnitudo 5,9 membuat warga panik.

Minggu 25 Oktober 2020 pagi sekitar pukul 7.56 WIB belasan rumah di Ciamis mengalami kerusakan akibat gempa bumi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Ciamis hingga kini masih melakukan pendaataan terkait kerusakan rumah akibat gempa.

Baca Juga: Tiket KA Sudah Booking, Tapi Saat Rapid Tes Hasilnya Reaktif? Tenang Uang Dijamin 100 Persen Kembali

Gempa bumi berkekuatan 5.9 skala richter mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran pada Minggu, 25 Oktober 2020.
Gempa bumi berkekuatan 5.9 skala richter mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran pada Minggu, 25 Oktober 2020. RRI

Kejadian gempa bumi itu menelan dua orang korban yang mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa.

Encar warga Dusun Sapuangin, Desa Sindangangin, Kecamatan Lakbok tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa.

Sementara warga yang mengalami nasib yang sama adalah anak Deden Kustiawan, anak Yono Mustofa mereka warga Dusun Kertaharja, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican.

Gempa dikedalaman 10 kilometer, 90 kilometer Badat Daya Kabupaten Pangandaran juga sempat membuat panik sejumlah warga terutama di wilayah Kecamatan Pamarican dan sekitarnya.

Warga berhamburan keluar rumah, tidak sedikit yang berteriak lini. Setelah dirasakan aman, warga kembali melakukan aktivitas.

Baca Juga: Akibat Tak Disiplin Pakai Masker, Total Denda Pelanggar PSBB Jakarta Capai Rp4,9 M

Kepanikan yang luar biasa yang dialami warga Pamarican, juga di wilayah tersebut karena sebagian diantaranya masih trauma dengan kejadian gempa bumi pada bulan Desember 2017 berkekuatan 6,9 SR. Wilayah Pamarican mengalami kerusakan parah.

“Saat itu, saya hendak makan pagi. Mendadak bumi terasa bergoyang keras. Spontan saya ambil anak dan minta istri keluar rumah.

Was-was sekali apalagi masih teringat kejadian gempa sebelumnya,” tutur Baehaki, warga Pamarican, kepada Pikiran Rakyat, Minggu 25 Oktober 2020.

Dia mengungkapkan saat sudah berada di luar, melihat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga ada yang berteriak lini, serta minta agar yang masih di dalam segera keluar rumah.

Baca Juga: Usai Gus Nur, Ferdinand Hutahaean Dorong Polri untuk Memproses Hukum Refly Harun

“Suasananya panik. Semua keluar rumah, sekira 15 menitan, baru pada masuk,” ungkapnya.

Sementara itu Deden Kustiawan , anak Yono Mustofa warga Kertaharja, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican yang mengalami luka pada bagian kakinya, dirawat di Klinik Amal Bakti Kertahayu.

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari pikiran-rakyat.com "Teriakan Kepanikan Warga Warnai Gempa Bumi Pangandaran, Belasan Rumah di Tatar Galuh Ciamis Rusak", Rumah korban rusak berat, dinding samping rumah dan pergola ambruk.

Terpisah PLt Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cimas Memet Hikmat mengatakan gempa yang terjadi hari Minggu 25 Oktober 2020 berkekuatan 5,9 SR, hingga pukul 13.00 WIB tercatat 13 rumah di enam kecamatan rusak berat, sedang dan ringan. Pihaknya juga masih melakukan pendataan.

Baca Juga: Meski di Tengah Pandemi, Bank Jatim Akui Kredit Terbesar dari UMKM Senilai Rp1,1 Triliun

Ketiga belas rumah rusak tersbeut di wilayah Kecamatan Banjarsari (4 rumah), Pamarican (4 rumah), Purwadadi (2 rumah) dan kecamatan Lakbok, Ciamis, Banjarsari, masing-masing 1 rumah.

Dari 13 rumah rusak, katanya, dua rumah ambruk yakni milik Yono Mustofa di Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican dan Patah yasin warga Lingkungan Sikuraja, Kelurahan Linggasari, Ciamis.

“Untuk membantu meringankan, BPBD Ciamis juga sudah menyalurkan kedaruratan logistik. Sampai saat ini kami masih melakukan pendataan, serta penyisiran apakah masih dari kerusakan lain” tutur Memet.***(Nurhandoko/pikiran-rakyat.com)

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah