POTENSI BISNIS - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ramai di masyarakat luas akhir-akhir ini.
Menurut Jokowi, kemungkinan kenaikan UKT akan terjadi di tahun depan. Kenaikan UKT tahun ini telah dibatalkan oleh Kemendikbudristek.
Jokowi memerintahkan Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim untuk mencari cara agar UKT tidak memberatkan mahasiswa.
Jokowi menjelaskan, harus ada kalkulasi di tiap universitas terlebih dahulu, sehingga kenaikan UKT tidak memberatkan mahasiswa.
"Kemungkinan ini akan dievaluasi dulu, kemudian kenaikan setiap universitas akan dikaji dan dikalkulasi," kata Jokowi, dikutip potensibisnis.pikiran-rakyat.com dari laman PMJ News.
"Sehingga, kemungkinan, ini masih kemungkinan, nanti ini kebijakan di Mendikbud akan dimulai kenaikannya tahun depan," ujarnya.
Menurutnya, ia tidak ingin kenaikan UKT terjadi secara mendadak dan menjadi beban berat bagi mahasiswa.
Maka dari itu, harus ada waktu persiapan sebelum tarif UKT benar-benar naik.
Perlu diketahui, Mendikbudristek Nadiem Makarim memastikan akan mengkaji ulang kebijakan kenaikan UKT tahun 2024.
Nadiem berupaya mengevaluasi satu per satu permintaan PTN untuk menaikkan UKT tahun depan.
"Kalaupun ada kenaikan UKT, harus dengan asas keadilan dan kewajaran. Dan itu yang akan kita laksanakan," kata Nadiem.***