POTENSI BISNIS – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta yang diberlakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dirasa hasilnya belum makimal. Jika dilihat, warga ibu kota yang terpapar virus corona rata-rata sebanyak 1.147 orang per hari.
Pandu Riono seorang Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), menjelaskan penyebab belum maksimalnya PSBB di Jakarta tersebut adalah faktor tidak sinerginya antar pemerintah Jabodetabek.
"Seharusnya seluruh kepala daerah di kawasan Jabodetabek mensinergikan kebijakan penanganan Covid-19. Misalnya dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Jabodetabek," Ujar Pandu.
Baca Juga: Hari ini Akan Terjadi Lagi Fenomena Alam, Yakni Fase Perbani Akhir Bulan
Ia juga melanjutkan, apabila tidak melakukan pembatasan ketat seperti di Jakarta kasus di wilayah penyangga tersebut berpotensi meningkat. Sebagaimana dilansir dari laman wartaekonomi.co.id.
"Sebenarnya dengan PSBB, penularan kasus tidak meninggi. Memang belum bisa menurun, tapi penularannya melambat. Tapi akan sulit menekan penularan virus kalau antar-daerah tidak sinergi," lanjutnya.
Kemudian, hal serupa juga disampaikan Abdul Aziz Selaku Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta,
Aziz menilai penerapan PSBB dilakukan Jakarta belum begitu efektif. Hal tersebut disebabkan tidak didukung oleh daerah penyangga seperti Bogor depok tanggerang dan bekasi.
Baca Juga: Tuntutan Buruh dan Mahasiswa tak Dibahas Presiden Jokowi dalam Rapat, 'ke MK Saja'