Rakyat Iran Resah Menyusul Pernyataan Para Pemimpin Mereka Menyebut Tel Aviv Adalah Medan Pertempuran Kami

- 18 April 2024, 10:45 WIB
Usai meluncurkan drone dan rudal, Iran memperingatkan Israel soal serangan yang lebih parah jika dibalas.
Usai meluncurkan drone dan rudal, Iran memperingatkan Israel soal serangan yang lebih parah jika dibalas. /Amir Cohen/REUTERS

Ketakutan akan perang yang lebih luas telah mendorong masyarakat untuk berebut membeli kebutuhan pokok seperti makanan dan bahan bakar, terlihat dari antrean di luar pompa bensin dan supermarket di Teheran.

Dengan inflasi mencapai 40% dan puluhan juta orang berjuang untuk bertahan hidup, konfrontasi militer dengan Israel adalah mimpi buruk bagi sebagian besar warga Iran.

Nilai Rial Iran terus merosot terhadap Dolar AS menyusul serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah, mengkhawatirkan bahwa eskalasi militer akan meningkatkan harga barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Perekonomian Iran sudah terpuruk sejak AS keluar dari perjanjian nuklir pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan, terutama dalam hal ekspor minyak.

Meskipun pemerintah telah menetapkan harga untuk beberapa barang penting dan memperkenankan impor dengan nilai tukar preferensial, harga barang masih mengikuti nilai tukar pasar terbuka.

Sementara surat kabar Iran fokus pada tekanan internasional terhadap Israel dan upaya meredakan kekhawatiran ekonomi, netizen Iran membagikan pendapat mereka di media sosial, baik mendukung maupun menentang tindakan IRGC.

Namun, kekhawatiran atas kemungkinan konflik lebih lanjut dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari terus menghantui masyarakat Iran yang sudah lelah dengan situasi ekonomi dan politik yang tidak pasti.***

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah