Network
POTENSI BISNIS - Gunung Ruang, sebuah gunung api aktif di Sulawesi Utara, kembali menunjukkan aktivitasnya pada Selasa 16 April 2024 malam.
Letusan gunung ini mengakibatkan kepanikan dan evakuasi massal bagi ratusan warga yang tinggal di sekitarnya.
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan Gunung Ruang terjadi sekitar pukul 23.30 WITA.
Baca Juga: Hore! Diskon Tol Semarang Jarkarta Mulai Berlaku Hari Ini, Cek Disini
Letusan tersebut disertai dengan gumpalan asap tebal dan abu vulkanik yang membumbung tinggi.
Aktivitas gunung api yang meningkat ini membuat otoritas setempat mengambil langkah cepat dengan mengevakuasi sekitar 838 warga yang bermukim di Pulau Ruang.
Warga dievakuasi ke Pulau Tagulandang, sebuah pulau yang lebih aman di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Baca Juga: Banyaknya Amicus Curiae di PHPU Pilpres 2024, MK Akhirnya Pertimbangkan Berkas yang Masuk
Dampak Letusan Gunung Ruang
Letusan Gunung Ruang tidak hanya menyebabkan evakuasi massal, tetapi juga beberapa kerusakan.
Hujan abu vulkanik yang turun deras menyelimuti beberapa desa di sekitar gunung. Hal ini menyebabkan gangguan terhadap aktivitas sehari-hari warga, seperti pertanian dan peternakan.
Upaya Penanganan
PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Ruang dan mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk tidak mendekati kawah gunung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga telah mendirikan posko pengungsian dan memberikan bantuan kepada para korban.
Gunung Ruang merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia yang memiliki riwayat letusan cukup sering. Letusan terakhir gunung ini terjadi pada tahun 2021.
Baca Juga: Hari Bersejarah Umat Islam di Bulan Syawal, di Umur Berapa Kamu Mengetahui Ini?
Pentingnya Kesiapsiagaan Bencana
Peristiwa letusan Gunung Ruang kembali mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana.
Masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api harus selalu waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang.
Pemerintah juga perlu meningkatkan upaya mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak dari letusan gunung api.
Hal ini dapat dilakukan dengan membangun infrastruktur yang tahan bencana, meningkatkan edukasi masyarakat, dan melakukan simulasi bencana secara berkala.
Letusan Gunung Ruang merupakan sebuah tragedi yang tidak dapat dihindari. Namun, dengan kesiapsiagaan dan upaya mitigasi yang baik, dampak dari bencana ini dapat diminimalisir.
Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap bencana alam agar dapat membangun masyarakat yang lebih tangguh dan resilient.***
