Indonesia Sempat Alami Kontraksi Kuartal II, Menkeu Klaim Serapan Belanja Pemerintah Membaik

- 2 September 2020, 15:49 WIB
Presiden Jokowi dan Menkeu Sri Mulyani./Warta Ekonomi
Presiden Jokowi dan Menkeu Sri Mulyani./Warta Ekonomi /

POTENSI BISNIS - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ke II lalu mengalami kontraksi.

Disebabkan, penurunan realisasi belanja pegawai sebesar -11 persen, dan belanja barang sebesar -12 persen.

Sementara itu, peningkatan belanja sosial belum mampu menahan penurunan yang terjadi. Namun, Menkeu Sri Mulyani klaim serapan belanja pemerintah mulai membaik.

Baca Juga: Kurang dari Satu Bulan Liga 1 Bergulir, GBLA Disiapkan sebagai Kandang Maung Bandung

"Pada kuartal kedua dengan adanya PSBB dan work from home (WFH) membuat belanja barang menjadi berhenti. Sekarang, kita melakukan tracking belanja pemerintah dari minggu per minggu. Pada Agustus ini, kita melihat pertumbuhannya sudah 8,8 persen (mtm). Jadi, sudah terjadi akselerasi belanja pemerintah," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 2 September 2020.

Tidak hanya konsumsi pemerintah, kata Sri Mulyani, seluruh komponen pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2020 mengalami kontraksi.

"Pada kuartal kedua kita mengalami kontraksi 5,3 persen. Konsumsi rumah tangga yang menjadi sumber pertumbuhan mengalami penurunan drastis pada kuartal kedua. Kuartal satu masih tumbuh 2,6 persen, tetapi di kuartal kedua merosot di -5,6," ucapnya.

Baca Juga: Biar Dapat Kuota Gratis Jangan Lupa! Batas Akhir Pendataan Dapodik 11 September

Kontraksi juga terjadi pada investasi yang pada kuartal satu sebesar 1,7 persen, sedangkan di kuartal kedua mengalami kontraksi yang cukup dalam -8,6 persen.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x