Peneliti : Kontribusi Perempuan Sangat Besar Bantu Pulihkan Ekonomi Pascapandemi

- 2 Agustus 2020, 08:05 WIB
Ilustrasi: tampak seorang perempuan di dalam ruang kerja sedang membaca surat kabar/
Ilustrasi: tampak seorang perempuan di dalam ruang kerja sedang membaca surat kabar/ /pixabay/helpsg

POTENSI BISNIS - Semenjak pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) di Indoensia, sejumlah sektor mengalami dampak yang signifikan, termasuk pada sektor ekonomi.

Hingga banyaknya fasilitas yang dipaksa untuk menutup sementara pengoperasiannya, seperti tempat wisata, mall, pabrik tekstil dan lain sebagainya.

Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), demi mencegah penyebaran Covid-19. Bahkan melarang masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah.

Baca Juga: Peka pada Potensi Bisnis jadi Modal UMKM Bangkit dari Keterpurukan Efek Covid-19

Seiring berjalannya waktu, Pemerintah memberikan kebijakan baru terhadap masyarakat untuk menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Kebijakan tersebut, mulai dibukanya beberapa sektor perekonomian yang semua terpaksa ditutup, namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

Akan tetapi dengan dibukanya beberapa sektor ekonomi tidak begitu menjamin perekonomian nasional cepat kembali pulih seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.

Bahkan tidak sedikit pihak yang memberikan tanggapannya perihal pemulihan ekonomi di Indonesia. Termasuk dari pihak Peneliti Center for Indonesia Policy Studies, Nadia Fairuza.

Sebagaimana artikel pada bekasi.pikiran-rakyat.com sebelumnya berjudul "Dinilai Bantu Dalam Pemulihan Ekonomi Pascapandemi, Peneliti: Kontribusi Perempuan Sangat Besar", dilansir Potensi-Bisnis.com pada Minggu 2 Agustus 2020. Nadia Fairuza mengatakan, kontribusi perempuan sangat dibutuhkan dalam upaya memulihkan ekonomi di Indonesia pasca pandemi berlalu.

Baca Juga: Anda Memiliki Masalah Kulit Kering?, Simak Tips Makeup Tahan hingga 24 Jam

"Perempuan menjadi pihak yang terdampak secara tidak proporsional karena mereka tersebar di banyak kelompok rentan dan kelompok terdampak pandemi baik sebagai seorang tenaga kerja maupun sebagai seorang perempuan yang penghasilannya bergantung pada kepala keluarga," kata Nadia.

Menurutnya, kontribusi perempuan dalam pemulihan ekonomi nasional dapat tercapai, harus dibarengi dengan memberikan akses kepada perempuan untuk bekerja di semua bidang tanpa adanya pembatasan apa pun.

"Perempuan terwakili dalam jumlah besar di UMKM dan sektor informal. Bahkan, lebih dari 50 persen UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan. Akan tetapi, di masa pandemi seperti saat ini, keterwakilan dalam jumlah besar ini pun menjadikan mereka lebih rentan terkena dampak pandemi," ujarnya.

Data Bank Dunia menunjukkan rendahnya partisipasi angkatan kerja perempuan Indonesia, yakni di angka 53,5 persen. Jumlah ini dinilai masih jauh apabila dibandingkan dengan partisipasi angkatan kerja laki-laki yang mencapai angka 81,82 persen.

"Partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia juga lebih rendah dengan rata-rata partisipasi angkatan kerja perempuan di Asia Timur dan Pasifik yakni sebesar 67,7 persen," paparnya.

Dijelaskannya, perempuan yang sudah menikah dan perempuan yang memiliki anak usia dini menjadi angka partisipasi paling rendah.

Baca Juga: Tips Atasi Kondisi Kulit Kering dengan Mudah Menggunakan Air Mawar

Alasan paling konkrit, kata Nadia, rendahnya angka partisipasi perempuan, karena banyak perempuan yang meninggalkan pekerjaan demi mengurus keluarga, terutama setelah melahirkan.

"Butuh adanya sinergi antarinstitusi. Sinergi ini dapat diwujudkan jika adanya kesepakatan atau peraturan yang memungkinkan semua institusi menyediakan fasilitas ramah gender yang mendukung karyawan perempuan dalam menjalankan pekerjaannya," pungkasnya.

Selain itu, lanjutnya, solusi untuk meningkatkan partisipasi perempuan, yaitu dengan memberikan fasilitas mereka untuk mengakses layanan penitipan anak.

"Hal itu dinilai akan membantu perempuan untuk kembali ke pasar kerja dan berkontribusi pada ekonomi," tandasnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x