POTENSI BISNIS - Penipuan melalui link undangan [ernikahan telah menjadi masalah yang semakin marak di era digital saat ini.
Modus penipuan ini seringkali dilakukan dengan mengirimkan pesan undangan pernikahan atau acara lainnya melalui media sosial yang terlihat sangat menggiurkan.
Para pelaku penipuan menggunakan teknik yang licik dan canggih untuk mengelabui korban dan menguras isi tabungan mereka.
Baca Juga: Gegara Kalakuan Zara di Sekolah Reyna, Elsa Jadi Rutin Antar-Jemput si Gemoy di Ikatan Cinta
Sementara itu, pelaku berinisial IA berjenis kelamin laki-laki berhasil ditangkap oleh Tim Cyber polri.
Pelaku berinisial IA tersebut membuat Surat Elektronik (Surel) dalam bentuk aplikasi undangan pernikahan digital untuk menguras saldo tabungan para korban.
Untuk melancarkan aksinya, pelaku menyebarkan aplikasi tersebut ke Media Sosial WhatsApp di Sulawesi Selatan.
"Pembuatnya ini sudah ditangkap Tim Cyber Polri berdasarkan laporan korbannya," ujar Kompol Sutomo selaku Kepala Sub Direktorat Cyber Ditreskrimsus Polda Sulsel dikutip PotensiBisnis.com dari Antara News.
Tersangka diidentifikasi sebagai mahasiswa berusia 20 tahun asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Pelaku membuat aplikasi dan kemudian menjualnya, lalu pembeli menggunakannya untuk tujuan penipuan menipu banyak korban.
"Jaringannya yang beli aplikasi tersebut. Sudah ada satu pelaku diamankan di Sumatera dan satu di Kabupaten Wajo. Saat ini kami sedang menanganinya," ujar Kompol Sutomo.
Mereka menjalankan aksi penipuannya dengan menyebarkan secara acak ke WhatsApp dalam bentuk Surel bertuliskan undangan pernikahan.
Lalu, jika korban melihat pesan, mereka diminta membukanya dengan berpura-pura mengenali korban. Jika korban tertipu dan membuka pesan tersebut, maka secara otomatis akan terdownload dan masuk ke sistem perbankan.
Dan setelah korban membuka aplikasi perbankan pada perangkat mereka, sistem aplikasi pelaku akan langsung dapat membaca informasi dan mengubah nomor PIN.
Sehingga mereka dapat mengendalikan akun. Kemudian, mereka dapat mengambil uang dari rekening korban dengan mentransfer ke rekening lain.
Masyarakat perlu waspada dan memahami bagaimana cara menghindari penipuan link undangan ini agar tidak menjadi korban.
Di bawah ini, terdapat beberapa tips untuk menghindari modus penipuan link undangan.
1. Waspada terhadap link yang tidak dikenal
Anda harus lebih cermat jika ada sebuah link. Kenali dan identifikasi terlebih dahulu link tersebut apakah dari sumber atau orang yang tidak dikenal.
2. Periksa URL dengan seksama
Perhatikan apakah URL yang diterima melalui email atau pesan teks benar-benar dari web yang valid.
3. Gunakan aplikasi anti-virus
Pastikan untuk memasang dan menjalankan aplikasi anti-virus yang baik dan terupdate untuk melindungi perangkat Anda.
4. Jangan memasukkan informasi pribadi
Jangan memasukkan informasi pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi sensitif lainnya pada situs web yang tidak terpercaya.
5. Hindari mengklik pada tautan dalam email phishing
Email phishing merupakan email palsu yang dibuat untuk meniru email dari perusahaan terpercaya, seperti bank atau toko online.
6. Berbicara dengan orang yang Anda kenal
Jika menerima link undangan melalui email atau pesan teks dan ragu apakah itu benar-benar dari teman atau rekan kerja Anda, maka hubungi mereka untuk memverifikasi.***