Untuk alasannya, John Bolton menyebut ada kebijakan AS yang tidak mengizinkan penggunaan nuklir dari negara manapun di dunia.
Bahkan, seseorang yang mengambil keputusan penggunaan nuklir akan dimintai pertanggungjawaban oleh AS.
"Kami tidak dapat mengizinkan penggunaan senjata nuklir di Ukraina atau di manapun dari teroris seperti Iran, atau Korea Utara, serta dari Rusia atau China, tanpa orang yang bertanggung jawab atas keputusan itu dimintai pertanggungjawaban," ujarnya mengklaim.
Sedangkan selama ini, kinerja pasukan Rusia di Ukraina telah perlahan menjadi sangat buruk.
Meski begitu, dalam beberapa hari terakhir, Rusia terlihat berturut-turut meluncurkan bom ke ibu kota Ukraina, Kyiv.
Serangan bertubi-tubi itu diduga kuat dilakukan untuk menghancurkan jembatan penghubung Rusia dengan Krimea.
"Faktanya adalah, militer Rusia tidak seperti apa yang diyakini oleh dinas intelijen Barat kami," ujarnya mengakhiri.*** Khairunnisa Fauzatul A / Pikiran Rakyat