Saat terik seperti itulah kita dicontohkan Rasulullah SAW dan sahabat yang mulia untuk berpuasa.
Hal ini bertujuan untuk menundukkan hawa nafsu, karena kebanyakan penyakit terjadi akibat serangan lembab.
Maka bulan ini dijadikan Allah sebagai bulan panas yang membuat lembab bisa hilang.
Ini menjadi sebuah keseimbangan yang sempurna dan merupakan ramuan dari Pencipta Langit.
Zaidul Akbar juga menuliskan, jika hadiah dari pengorbanan cinta tadi adalah berbahagialah, makan-makanlah, dan sembelihlah hewan yang dipilih Allah untuk mengganti Ismail AS yaitu domba, yang memiliki daging dan karakter hewan yang lembut dan mudah diatur.
Sejatinya, Idul Adha ini adalah bulan pengujian dan cinta, seberapa kita memilih Allah untuk mendapatkan cinta-Nya.
Semoga Allah SWT menjadikan berpuasa karena-Nya, dan menjadi satu di antara sumber kebahagiaan hati dan iman kita.***