Bahkan yang lebih menarik lagi, Zaidul Akbar menuliskan bahwa Rasulullah SAW dan para salaful ummat ini adalah manusia-manusia yang mulia.
Di mana mereka memupuk rasa cinta dan pengorbanan tersebut dengan menundukkan dulu hawa nafsu melalui berpuasa.
“Cinta atau pengorbanan yang akan didapat tidak akan bisa diperoleh jika nafsu masih mendominasi daripada iman,” tulis dr Zaidul Akbar.
Selain itu, ustaz yang dikenal sebagai penceramah dan praktisi kesehatan itu mengemukakan bagaimana cara menundukkan hawa nafsu.
“Cara menundukkan nafsu itu adalah dengan meredamnya, satu di antaranya dengan cara berpuasa. Dan kita tahu Rasulullah SAW dan para sahabat beliau menjadikan dua bulan yaitu Dzulqo'dah dan Dzulhijjah sebagai bulan berpuasa,” tulis dr Zaidul Akbar.
Itulah satu di antara cara menundukkan nafsu, dengan cara menahan perut karena tidak akan bisa dirasakan dan mendapatkan perasaan dekat dengan Allah SWT.
Cinta dan pengorbanan yang tadi disebutkan dr Zaidul Akbar, jika nafsu masih menjadi komandan bagi raga, harusnya iman dan hati yang baik yang harus menjadi komandannya.
Sedangkan bulan haji adalah bulan yang secara cuaca biasanya panasnya sangat terik.