Waspada! Jeratan Kejahatan Phone Sex Semakin Marak, Banyak Korban di China dan Taiwan

- 20 November 2021, 17:41 WIB
Konferensi pers penangkapan48 orang pelaku kejahatan phone sex
Konferensi pers penangkapan48 orang pelaku kejahatan phone sex /Dok. PMJ News

Pelaku wanita lalu mendekati korban dengan melakukan komunikasi secara intens hingga mengajak kegiatan seksual, mulai dari membuka baju hingga memperlihatkan kemaluan.

"Mereka gunakan wanita WN China dalam berkomunikasi dengan kroban. Mereka mengunakan satu kegiatan dengan seksual," ungkapnya.

"Pelaku wanita ini mancing korban untuk buka baju. Kemudian korban terpancing. Inilah dasar mereka memeras si korban," sambungnya.

Minta Uang Atau Rekaman Disebarkan
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah menjelaskan kegiatan seksual kejahatan phone sex ini direkam oleh para pelaku.

Setelah itu, pelaku memeras korban memberikan sejumlah uang dan mengancam akan menyebarkan rekaman berdasarkan data korban yang berhasil didapat.

"Setelah direkam, mereka baru melakukan kegiatan pengancaman," ujarnya.

"Bila tak berikan uang ke pelaku ini, mereka akan menyebarkan foto bugil para korban-korbannya ini. Di sini terjadi perbuatan melawan hukum atau tindak pidana," tandasnya.

Polisi Harus Rutin Patroli Siber

Pakar Kriminolog Universitas Indonesia, Josias Simon mengatakan kasus pemerasan phone sex merupakan modus penipuan online melalui aplikasi cari jodoh.

Menurutnya, para pelaku memanfaatkan keintiman hubungan online, sehingga dijadikan dasar pengiriman foto atau rekaman.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah