Network
POTENSI BISNIS - Potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi tersebut.
BMKG juga memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir hingga angin kencang di antaranya Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkul, DKI Jakarta, Gorontalo.
Baca Juga: Waspada! La Nina Memicu Bencana Hidrometeorologi, BMKG: Jaga Lingkungan
Hal itu diketahui berdasarkan sistem peringatan dini cuaca. Kemudian daerah lainnya Jampi Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung.
Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
Terkhusus di DKI Jakarta pada Kamis, 21 Oktober 2021 berikut wilayah berpotensi hujan disertai kilat perti dan angin kencang:
Baca Juga: Prediksi Musim Hujan di Wilayah Bandung Raya, BMKG: Waspadai Bencana Hidrometeorologi
1. Sebagian wilayah Jakarta Selatan
2. Jakarta Timur pada siang dan sore hari
3. Sebagian wilayah Kepulauan Seribu
4. Jakarta Barat
5. Jakarta Pusat
6. Jakarta Utara pada malam dan dini hari
Sementara itu di wilayah Jawab Barat:
1. Kabupaten/Kota Bogor
2. Cianjur
3. Subang
4. Kab. Sukabumi
5. Purwakarta
6. Bandung Raya
7. Garut
8. Kab/Kota Tasikmalaya
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 21 Oktober 2021: Aries, Taurus, Gemini dan Capricorn Kembangkan Mentalitas
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada akan datangnya fenomena La Nina menjelang akhir tahun ini.
Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasitif bagian tengah dan timur.
Saat ini nilai anomali terlah melewati ambang batas La Nina, yakni sebesar -0,61 pada dasarian I Oktober 2021.
Kondisi ini berpotensi terus berkembang dan masyarakat serta pemerintah harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina, yang diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah-sedang hingga Februari 2022.
Berdasarkan kejadian La Nina tahun lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan kalau curah hujan mengalami peningkatan pada November hingga Januari di Wilayah Sumatera Selatan, Jawa, Bali, NTT, Kalsel, dan Sulsel.
Maka dari itu, La Nina tahun ini diprediksi relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan sekitar antara 20-70 persen di atas normalnya.
"Degan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi hujan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita, dikutip dari ANTARA.***
