Network
POTENSI BISNIS - Berbagai kesalahan pemerintah disebut jadi pemicu lamanya proses penanganan Covid-19 di Indonesia.
Masuknya kompromi politik dan ekonomi, membuat kondisi masyarakat terancam kesehatannya lantaran Covid-19 yang hingga saat ini belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.
Satu di antara tenaga kesehatan, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Sawah Besar, dr. Andi Khomeini pun marah atas "dosa" pemerintah tersebut.
Baca Juga: Live Streaming The Minions vs Ganda Putra Malaysia Babak Perempat Final Olimpiade Tokyo 2021
Dia mengungkapkan kekesalannya terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, dduga lantaran tak memiliki kebijakan strategis.
Dengan kondisi tersebut, Indonesia diprediksi akan menjadi negara terakhir di dunia yang keluar dari krisis pandemi Covid-19.
dr. Andi Khomeini pun mengungkapkan ‘kekesalannya’, karena selama ini banyak tenaga kesehatan yang telah memberikan kritik dan saran kepada pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Siap-siap BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1 juta Cair, Ini Syarat dan Kriteria Penerima
Hal itu disampaikan dalam unggahan di akun media sosial pribadinya pada Kamis, 29 Juli 2021 pagi.
“Kan udah ditawarin kemarin... terus kita coba berikan kritik yang konstruktif dan saran yang positif,” kata dr. Andi Khomeini, dikutip potensibisnis.pikiran-rakyat.com dari akun Twitter @dr_koko28.
Selain itu, dia juga menanggapi artikel yang diunggah di media sosial, terkait pernyataan pakar soal prediksi Indonesia menjadi negara terakhir yang keluar dari krisis pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dewi Perssik 'Anteng' Tiduran di Paha Aldi Taher Picu Kemarahan sang Istri, sang Mantan Akui Lagi...
Hal itu adalah karena seluruh kebijakan pandemi Covid-19 di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kompromi politik dan ekonomi, ketimbang kesehatan.
Satu di antaranya adalah kekeh-nya Pemerintah menggelar Pilkada serentak pada Desember 2020, meskipun banyak pakar kesehatan yang memberikan penolakan.
Pria yang disapa dokter Koko ini pun meminta para pakar dan pihak-pihak lainnya untuk terus memberikan saran kepada Pemerintah.
“Terus berikan saran ke segala arah,” ucap dokter Koko, yang juga pendiriJunior Doctors Network (JDN) tersebut.
Sejak awal pandemi Covid-19 muncul di Indonesia, Pemerintah tampak tidak konsisten dengan kebijakan penanganannya.
Seperti terkait pembatasan kegiatan masyarakat, Indonesia setidaknya telah menelurkan lima kebijakan.
Pertama, Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Maret 2020, yang kemudian diganti menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai Januari 2021.
Tidak jauh dari situ, Pemerintah kembali mengubah istilah pembatasannya menjadi PPKM Mikro di seluruh Provinsi, yang mengatur hingga tingkat RT atau RW.
Setelah itu, lonjakan kasus infeksi Covid-19 membuat kebijakan kembali diganti menjadi PPKM Darurat pada awal Juli 2021 di Provinsi Jawa-Bali.***
Artikel ini telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul: Indonesia Diprediksi Jadi Negara Terakhir yang Lolos dari Krisis Covid-19, Nakes Bereaksi
