Mesir Dorong Israel dan Palestina Lakukan Gencatan Senjata

- 15 Mei 2021, 17:12 WIB
Mesir akan memimpin upaya regional untuk mengamankan gencatan senjata dari Palestina dan Israel dalam upaya mendamaikan
Mesir akan memimpin upaya regional untuk mengamankan gencatan senjata dari Palestina dan Israel dalam upaya mendamaikan /Reuters/Mohammed Salem

 

POTENSI BISNIS - Mesir akan memimpin upaya regional untuk mengamankan gencatan senjata dari Palestina dan Israel.

Dilansir PotensiBisnis.com dari Reuters, Mesir akan mendorong kedua belah pihak untuk gencatan senjata sambil menunggu negosiasi lebih lanjut, mulai tengah malam pada hari Jumat, 14 Mei 2021.

Pihak keamanan Mesir mengatakan, pihaknya akan bersandar pada militan Hamas dan lainnya, termasuk Amerika Serikat, yang berusaha mencapai kesepakatan dengan Israel.

Baca Juga: Kesaksian Warga Palestina di Gaza Terkait Kondisi Mengerikan Serangan Israel

Selain itu, Kementerian luar negeri Mesir menyampaikan, pihaknya dan Yordania akan membahas upaya untuk mengakhiri konfrontasi Gaza dan mencegah provokasi di Yerusalem.

Pejabat Palestina mengatakan, dari hasil pembahasan itu telah mengambil jalan yang nyata dan serius pada Jumat, 14 Mei 2021.

"Para mediator dari Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa meningkatkan kontak mereka dengan semua pihak dalam upaya untuk memulihkan ketenangan, tetapi kesepakatan belum tercapai." katanya.

Uni Emirat Arab pun menyerukan gencatan senjata dan negosiasi sambil memberikan belasungkawa kepada semua korban pertempuran, Jumat, 14 Mei 2021.

Sebagai informasi, Hamas kelompok Islam yang menguasai Gaza, melancarkan serangan roket pada hari Senin, 10 Mei 2021.

Hal itu dilakukan sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid al-Aqsa, tempat tersuci ketiga Islam, di Yerusalem Timur.

Baca Juga: Erick Thohir Tinjau Proses Renovasi Masjid Bekas Gereja di Los Angeles

Militer Israel mengatakan lebih dari 2.000 roket telah ditembakkan dari Gaza ke Israel sejak awal konflik, sekitar setengah dari mereka dicegat oleh sistem pertahanan rudal dan 350 jatuh ke Jalur Gaza.

Kerusuhan sipil antara orang Yahudi dan Arab di Israel sendiri memberikan pukulan keras bagi upaya lawan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Untuk menggulingkan pemimpin Israel, setelah serangkaian pemilihan yang tidak meyakinkan.

Sehingga menimbulkan harapan jika orang Israel akan kembali ke tempat pemungutan suara, untuk kelima kalinya yang belum pernah terjadi sebelumnya hanya dalam waktu lebih dari dua tahun.***

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah