Soal Larangan Mudik 2021, Ridwan Kamil Sebut Jabar Sudah Siapkan Penyekatan Karena Berkaca pada India

- 29 April 2021, 12:25 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk tetap tidak mudik 2021.*
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk tetap tidak mudik 2021.* /Pikiran-Rakyat.com/Egi Septiadi

POTENSI BISNIS - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil menyampaikan, jika kasus Covid-19 di Indonesia bisa melonjak seperti di India jika warga memaksakan mudik lebaran 2021.

Ridwan Kamil mengatakan, jika aktivitas masyarakat tidak dibatasi karena merasa sukses vaksinasi, Indonesia akan bernasib sama seperti India, ditemui saat selesai rapat koordinasi kepala daerah seluruh Indonesia bersama Presiden Jokowi secara virtual, Rabu, 28 April 2021.

"Presiden punya rasa kekhawatiran terkait mudik. Berkaca pada India yang merasa sukses kemudian terjadi pelonggaran. Tadi Presiden menitipkan agar mudik betul-betul dilarang dan diperketat," ujar Kang Emil di kantor Badan Penghubung Jabar di Jakarta, Rabu, 28 April 2021, dikutip dari jabarprov.go.id.

Baca Juga: Berikut 5 Potensi Bisnis Menjanjikan, Bisa Raup Untung Rp200 Ribu per-Hari

Menurutnya, pemerintah melarang mudik bukan untuk menghalangi silaturahim dengan keluarga di kampung halaman, tetapi melindungi masyarakat untuk keselamatan bangsa dan negara.

Kang Emil, meminta warga Jawa Barat unyuk mematuhi aturan pemerintah dengan tidak mudik pada waktu yang sudah ditentukan.

Setelah adanya peraturan pemerintah mengenai larangan mudik 2021, Ridwan Kamil menyampaikan, jika Jabar sudah menyiapkan strategi pembatasan.

Baca Juga: Lowongan Kerja: Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar Buka Peluang Kerja di Berbagai Posisi

"Pembatasan maupun penyekatan akan dilakukan di sejumlah titik guna mengantisipasi pergerakan pemudik," katanya.

"Jabar sudah menyiapkan rencana pembatasan penyekatan di jalan utama maupun jalan tikus," ungkapnya.

Menurut Kang Emil, kondisi di India saat ini kian memprihatinkan. Bahkan menyebutnya dengan istilah ‘tsunami’ Covid-19.

Baca Juga: Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, Muhammadiyah Telah Menetapkan Jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021

"Kini di negara itu kasus positif per hari mencapai 300.000 orang, dan meninggal 200.000 orang. Tiap dua jam ada 115 pasien meninggal," ujarnya.

Para petugas di pusat krematorium kewalahan karena terus menerima jenazah.

Otoritas setempat mempertimbangkan jenazah dibakar di jalanan jika krematorium penuh.

Di samping itu, rapat koordinasi dengan Presiden Jokowi juga membahas mengena vaksinasi.

'Di mana pemerintah pusat meminta pemerintah daerah meningkatkan cakupan. Adapun pengadaan vaksin akan terus diupayakan oleh pemerintah pusat," kata Kang Emil.

"Tadi juga diingatkan vaksinasi harus terus ditingkatkan. Tugasnya dibagi dua, pusat mengurusi sumber vaksin dan daerah mengurusi keberasilan penyuntikan," jelasnya.

Terkait dengan pemilihan ekonomi, Presiden Jokowi meminta dua hal kepada pemerintah daerah. Yaitu, menggenjot belanja daerah dan memudahkan investasi.

Menanggapi hal itu, Kang Emil menjelaskan jika peningkatan belanja daerah menjadi prioritas pembangunan Jabar 2021 untuk memulihkan ekonomi.

"Semua sesuai dengan rencana kita, kebut belanja, investasi juga masih nomor satu dan vaksinasi masih terus kita tingkatkan, tinggal fokus pada penanganan mudik saja," tutupnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah