Sektor Industri Sawit Bisa Atasi Kemiskinan di Pedesaan

- 13 April 2021, 14:11 WIB
Sawit
Sawit /Twitter.com/@KemenkeuRI

POTENSI BISNIS - Kawasan Indonesia bagian Timur salah satu wilayah dengan keberadaan sektor industri kelapa sawit.

Sektor industri itu, dinilai secara langsung mampu menangani sebanyak 1,3 juta masyarakat pedesaan keluar dari kemiskinan semenjak 2020.

Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud memyampaikan, dengan industri sawit masyarakat bisa mampu tangani kemiskinan.

Baca Juga: Apindo Sebut Pembentukan Kementerian Investasi Jangan Sekedar Perubahan Nomenklatur

Baca Juga: Ide Jualan Minuman Buat Takjil, Modal Kecil Dipastikan Menguntungkan

"Sejak 2020 sawit telah membantu 10 juta orang keluar dari kemiskinan yang mana setidaknya (diantaranya) 1,3 juta masyarakat pedesaan keluar dari kemiskinan secara langsung karena sawit, " kata Musdhalifah di Jakarta, Selasa, 13 April 2021, dikutip dari ANTARA News.

Menurutnya, tingkat kemiskinan di daerah dengan pengembangan sawit bisa turun signifikan dibanding daerah lain yang bukan pengembangan sawit secara nasional.

"Pertumbuhan kemiskinan semakin rendah di daerah yang mengembangkan sawit sebagai komoditas andalan. Dengan masuknya keekonomian kelapa sawit bisa menekan terhadap rate kemiskinan nasional," katanya.

Baca Juga: Ingin Lancar dan Ringan Jalani Puasa Hari Pertama Ramadhan, Ini Tipsnya

Maka dari itu, potensi pengembangan kelapa sawit di Indonesia bagian timur harus terus dilakukan.

"Karena bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sehingga menimbulkan multiplier effect,"ujar Musdhalifah.

Mengenai pengembangan kelapa sawit di Papua, Musdhalifah mengatakan, luas tutupan kelapa sawit Indonesia sebesar 16,38 juta hektare.

Baca Juga: 7 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Kata Buya Yahya, Satu di Antaranya Muntah

Sementara itu, luas tutupan kelapa sawit di bagian timur Indonesia (pulau Sulawesi, Maluku dan Papua) sebesar 553.952 hektar atau 3,38 persen dari total luas tutupan kelapa sawit nasional.

"Khusus untuk Papua, luas tutupan kelapa sawit sebesar 58.656 hektare dan Papua Barat sebesar 110.496 hektare," jelasnya.

Tutupan kelapa sawit itu berada di wilayah Papua Barat, tersebar di Kabupaten Manokwari, Sorong, Sorong Maybrat, Teluk Bintuni dan Fak Fak, Nabire, Jayapura, Keerom. Boven Digoel, Mappi dan Merauke.

Musdhalifah menegaskan, pada 2020 sampai 2022, pemerintah akan menargetkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk Papua seluas 6.000 ha masing-masing Papua 3000 ha dan Papua Barat 3000 ha.

"Manfaat PSR antara lain peningkatan produktivitas tanaman, peningkatan pendapatan pekebun dan pengelolaan sawit berkelanjutan," ujarnya.

Di samping itu, Staf Khusus Wapres RI Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, Imam Azis menyampaikan, kelapa sawit memang menjadi industri prioritas dalam pengentasan kemiskinan maka dari itu pengembangan kelapa sawit juga harus dilakukan di Indonesia bagian timur.

"Tata kelola sawit perlu diperbaiki mulai dari tata kelola perkebunannya dan pekebun yang terlibat dalam kemajuan kelapa sawit," kata Imam.

“Pemerintah pusat siap memberikan insentif untuk mendukung kelapa sawit dan siap menyejahterakan petani,” ujar Imam dalam Diskusi Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) tentang 'Penguatan Peranan Kelapa Sawit Dalam Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia Bagian Timur' di Jakarta, Senin, 12 April 2021.

Direktur Eksektutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Tungkot Sipayung menjelaskan, perkebunan sawit turut membantu membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di Papua.

Khususnya di daerah Keerom, Sorong, Sorong Selatan, Manokwari, Teluk Bintuni, Fak Fak dan Merauke.

"Untuk manfaat utama kelapa sawit yang paling dirasakan, yakni penurunan kemiskinan di pedesaan dan penyerapan tenaga kerja langsung dan tak langsung," ujar Tungkot.***

 

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah