Evakuasi Seorang Guru, Korban Penembakan oleh KKB Terpaksa Ditunda karena Faktor Cuaca

- 9 April 2021, 18:23 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). /Foto Bidhumas Polda Papua

POTENSI BISNIS – Pejabat Kapolres Puncak Komisaris Polisi I Nyoman Punia menyampaikan rencana evakuasi yang akan dilakukan terhadap jenazah almarhum Oktovianus Rayo, belum dapat dilakukan hingga Jumat siang, 9 April 2021.

Evakuasi seorang guru berusia 42 tahun yang bertugas di Julugoma, Distrik Beogo, Kabupatem Puncak ke Timika, terhambat karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

Sehingga evakuasi tersebu tidak mungkin dilakukan dengan segera.

Baca Juga: Imbau Masyarakat Tidak Mudik, Jokowi Unggah Ini di Akun Instagramnya

Hingga saat ini, korban penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu masih disemayamkan di Puskesmas Beoga.

"Jenazah korban belum bisa kami evakuasi ke Timika. Mudah-mudahan esok pagi kondisi cuaca bagus supaya pesawat bisa masuk ke Beoga untuk menjemput jenazah korban," kata Kompol Nyoman sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA.

Penembakan Oktovianus, diduga dilakukan oleh Guspy Waker dari KKB pada Kamis, 8 April 2021 sekitar pukul 09.50 WIT.

Saat insiden itu teradi, Oktovianus sedang berada di kiosnya, hingga akhirnya dia didatangi anggota KKB kemudian melesatkan tembakannya menggunakan laras pendek.

Baca Juga: Berikut Kendaraan Darat yang Terkena Larangan Mudik Lebaran dan Sanksinya

Penembakan sebanyak dua kali ditujukan kepada korban hingga mengenai bagian rusuknya.

Saat itu, korban langsung meninggal dunia.

Melihat kejadian tersebut, istri korban dan dua orang tetangganya berlari berusaha untuk penyelamatkan diri.

Sampai akhirnya ditemukan oleh beberapa warga setempat setelah satu jam kemudian.

Setelah dirasa kondisi telah aman dari KKB, masyarakat setempat melakukan evakuasi.

Mereka berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar lima kilometer menuju Puskesmas Beoga.

Baca Juga: Humas Gulkarmat Sebut Insiden Kebakaran di Pasar Kambing Tanah Abang Telan Kerugian Besar

Di hari yang sama, sekitar pukul 18.15 WIT dilaporkan kondisi bangunan sekolah SD, SMP, dan SMA Julugoma, Beoga rata dengan tanah, hanya menyisakan puing-puing bangunan bekas dibakar oleh kempok yang sama.

"Sampai sekarang kami belum bisa ke sana karena kondisi medan yang sulit dan jarak yang jauh dari Ilaga dimana untuk ke sana harus menggunakan pesawat terbang," ujar Kompol Nyoman.

Peristiwa penembakan seorang guru dan pembakaran sekolah yang dilakukan KKB ini dikecam keras oleh Kapolres Puncak. Seorang guru yang bertugas mengajarkan budi pekerti kepada pelajar ini dengan teganya dibunuh tanpa belas kasihan.

Mereka juga tega melakukan pembakaran gedung sekolah, tempat siswa-siswi menimba ilmu untuk kemajuan bangsa.

"Tentu perbuatan mereka sangat tidak terpuji. Masa seorang guru yang setiap hari tinggal di kampung untuk mendidik generasi muda Papua dengan tega-nya mereka bunuh secara tidak berperikemanusiaan. Tanpa rasa berdosa mereka juga membakar gedung sekolah," ujarnya.***

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah