6 Terduga Teroris Berhasil Ditangkap Densus 88 di Jateng, Salah Satunya Kakak Mantan Napiter

- 6 April 2021, 13:44 WIB
Ilustrasi Densus 88 Antiteror.
Ilustrasi Densus 88 Antiteror. /Prasetyo B/Divisi Humas Polri

POTENSI BISNIS – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror kembali menangkap enam terduga teroris di Jawa Tengah (Jateng).

Penangkapan para terduga teroris dilakukan di beberapa daerah yang berbeda.

Seperti Banyumas, Kudus, Klaten, hingga Semarang.

Baca Juga: Polisi Ciduk Pelaku Malpraktek Penyuntik Filler Payudara di Tangsel

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di Hotel Patra Jasa Semarang, Selasa 6 April 2021.

"Terdapat enam orang warga Jawa Tengah yang sudah diamankan Densus 88 pasca terjadinya serangan di Mabes Polri beberapa waktu lalu," ujarnya, dikutip Potensibisnis.com dari PMJ News.

Keenam terduga teroris, menurut keterangan Kutfi, diamankan karena diduga terlibat dalam kelompok lama dan baru.

Baca Juga: Kembangkan Ekosistem Syariah, Pemerintah akan Susun Kurikulum

Ialah kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Islamiyah (JI).

"Di antara mereka ini ada yang tergabung dalam kelompok lama dan kelompok baru. Intinya, saat ini semuanya masih dalam proses pendalaman lebih lanjut," katanya.

Salah seorang terduga teroris di Jawa Tengah yang telah diamankan berinisial BS, merupakan seorang pendakwah yang berafiliasi dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Baca Juga: Kapolri Listyo Sebut Virtual Police sebagai Layanan Edukasi dan Inovasi pada Masyarakat

Selain itu BS juga ternyata adalah kakak mantan narapidana teroris (napiter) bernama Gunawan atau biasa dipanggil dengan nama Pak Wi.

Penangkapan ini dilakukan setelah terjadinya serangan teror di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta pada Rabu, 31 Maret 2021, sekitar pukul 16.30 WIB.

Tidak disangka, ternyata teror ini dilakukan oleh seorang wanita muda berumur 25 tahun, bernama Zakiah Aini.

Seperti yang diberitakan Potensibisnis.com beberapa waktu lalu, saat itu dia mencoba masuk ke kawasan Mabes Polri dengan berpura-pura untuk membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Menurut, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, setelah dia berhasil masuk, Zakiah Aini mulai berkeliling memantau situasi di dalam Mabes Polri dan langsung berjalan kaki ke pos jaga.

Di situlah dia mulai melepaskan tembakan kepada para anggota yang sedang berjaga.

"Jadi ini adalah satu hal yang tidak bisa dihindari. Ketika markas kepolisian didatangi masyarakat yang butuh pelayanan Polri," kata Rusdi, di Jakarta, Kamis 1 April 2021.

Dia melakukan serangan ke polisi, hingga akhirnya berhasil dilumpuhkan.

Setelah kejadian ini, beredar surat wasiat yang diduga ditulis oleh Zakiah sebelum dirinya melakukan aksi teros di Mabes Polri.

Isi surat wasiat Zakiah bertuliskan pesan kepada orang tua dan keluarganya, dan menjelaskan pemahamannya tentang jihad.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah