Rayakan Hari Jadi Ke-55, Pemkab Batang Gelar Kirab Pusaka dan Gunungan Hasil Bumi

- 6 April 2021, 12:32 WIB
Bupati Batang Wihaji menyerahkan pusaka Payung Tunggul Pengayom kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk dikirab dalam rangkaian peringatan HUT ke-55 Kabupaten Batang, Senin 5 April 2021
Bupati Batang Wihaji menyerahkan pusaka Payung Tunggul Pengayom kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk dikirab dalam rangkaian peringatan HUT ke-55 Kabupaten Batang, Senin 5 April 2021 /ANTARA/Kutnadi

 

POTENSI BISNIS - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah melakukan perayaan Hari Ulang Tahun ke-55 Kabupaten Batang dengan menggelar kirab pusaka dan gunungan hasil bumi.
 
Kirab pusaka sekaligus gelaran gunungan hasil bumi ini diadakan di sekitar Pendopo Kantor Bupati Kabupaten Batang, pada Senin, 5 April 2021.
 
Perayaan ulang tahun itu turut dipamerkan senjata pusaka Tombak Abirawa, senjata tersebut digunakan pejuang pada saat merebut kemerdekaan sehingga berdirinya Kabupaten Batang.
Selain itu, sejumlah pusaka lainnya seperti Payung Tunggul Pengayom, 17 tombak pendamping, dan hasil bumi turut dikirabkan.
 
Bupati Batang Wihaji mengatakan, kegiatan tradisi Kirab kali ini dilakukan secara sederhana, mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19.
 
Untuk itu, kirab budaya ini dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan ketat sebagai upaya untuk mencegah lonjakan penyebaran Covid-19.
"Kirab budaya memang dilakukan secara sederhana karena saat ini masih dalam masa pandemi," ujar Wihaji, Senin, 5 April 2021 dikutip dari ANTARA.
 
Kirab budaya ini juga diketahui hanya di sekitar pendopo kantor bupati, berbeda dari kirab sebelumnya yang dilakukan dengan mengelilingi kota.
 
Menurutnya, kirab budaya warisan leluhur Kabupaten Batang ini harus tetap dilestarikan karena merupakan budaya dan tradisi tahunan masyarakat Kabupaten Batang.
 
"Kami menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat yang tidak bisa menyaksikan secara langsung pada kirab pusaka," ujar Wihaji.
 
Namun, masyarakat bisa tetap menyaksikan kirab budaya dan gelaran gunungan hasil bumi ini dirumah melalui YouTube.
"Masyarakat bisa melihat secara langsung secara virtual melalui You Tube," pungkasnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Akhamd Taufiq mengatakan bahwa kirab budaya harus dilestarikan sebagai simbol kehormatan bagi masyarakat Kabupaten Batang.
 
"Kirab pusaka ini harus 'diuri–uri' dan dilestarikan sebagai simbol kehormatan bagi masyarakat Batang," pungkas Akhamd.***
 

Editor: Babah Pram

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah