Network
Kemudian, pesawat Seulawah 1 dan 2, kemudian 1 buah kapal laut menjadi saksi totalitas pengorbanan rakyat Aceh untuk Indonesia.
"Bukankah emas di atas Monas yang merupakan kebanggaan kita bersama 28 kg atau mayoritas di antaranya adalah sumbangan dari putra asli Aceh bernama Teuku Markam."
"Bukankah minyak bumi dan gas alam dari Aceh mampu memberikan sumbangsih berharga selama berpuluh-puluh tahun untuk Negara kita Indonesia Tercinta."
Dia pun mengingatkan kembali jika radio Rimba Raya di Aceh Tengah berjasa besar mengabarkan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada.
Di saat bersamaan, Belanda saat itu setelah Agresi Militer ke-2 sibuk memberitahu dunia bahwa Indonesia sudah kembali ditaklukannya.
Tak hanya itum banyak pejuang-pejuang dari Aceh yang pada masa penjajahan selalu menginspirasi Nusantara untuk berani mengobarkan perlawanan terhadap para penjajah.
"Dan tentu banyak lagi dari inspirasi-inspirasi lainnya yang sudah rakyat Aceh persembahkan untuk Negara kita Indonesia Tercinta."
Oleh karena itu, ungkapan syukur Alhamdulillah atas predikat miskis warga Aceh dari Denny Siregar, sepertinya sangat tidak bijak untuk diungkapkan.
Terlebih kepada masyarakat Aceh yang biasa leluhurnya terhadap Republik Indonesia tidak perlu diragukan lagi.
