POTENSI BISNIS - Staf Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) RI, Ali Mocthar Ngabalin sampaikan kabar duka.
Kaba duka tersebut, ia sampaikan melalui unggahan akun Twitternya, @AliNgabalinNew
Ali Ngabalin mengaku mendoakan dengan duka yang amat mendalam atas kepergian abang dan sahabatnya, Dr. Nadjamuddin Ramly.
Bahkan dikatakannya, sempat berdebat dengannya, dan itu bukan sebagai hal baru.
"Shubuh ini saya membaca do'a dgn duka yg amat dlm atas kepergian abang&sahabat saya Dr. Nadjamuddin Ramly. Berdebat dgn bang Nadja bkn hal baru. soal MUI, KAMI, Kak DIN, oposisi dll semuanya biasa saja," cuitnya dikutip PotensiBisnis.com pada Minggu, 21 Februari 2021.
Menurut Ali Ngabalin, dirinya telah memaafkan khilaf dan kelirunya, selamat jalan.
"Saya tlh memaafkan khilaf&keliru beliau, selamat jalan bangWajah menangis kencangHUSNUL KHOTIMAH," ujarnya.
Baca Juga: Waspada! Beberapa Jenis Penyakit Berikut Mengintai Anda Saat Banjir Datang
Seperti dikabarkan sebelumnya, Wakil Skretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nadjamuddin Ramly meninggal dunia pada pukul 20.35 WIB, di RS Boromeus Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Lama Diam, Tiba-tiba Putri Saddam Hussein Muncul di TV, Gegerkan Timur Tengah
Selain Ali Mocthar Ngabali, kabar duka tersebut disampaikan mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak lewat akun Twitter pribadinya, @Dahnilanzar.
"Innalillahi wainna ilaihi rajiun, telah meninggal dunia senior kami, mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah, Mantan Wakil Sekretaris MUI, abangda Dr Nadjamuddin Ramly, @bangnadjam jam 20.35 WIB di RS di Bandung. Mohon dimaafkan segala salah dan khilaf, InsyaaAllah khunul khotimah," cuit Dahnil.
Dahnil mengaku, dirinya terkejut atas kabar wafatnya Nadjamuddin Ramly itu.
Baca Juga: Mulai dari Wendy Red Velvet Hingga Jennie Blackpink, Berikut 5 Idol K-Pop Kaya Raya Sejak Lahir
Terlebih beberapa minggu lalu, baru saja almarhum mengundang dirinya ke pernikahan anaknya di Palu.
Dia mengakui, di kalangan aktivis almarhum dikenal sebagai singa forum, baik itu di internal Pemuda Muhammadiyah maupun di luar lingkungan.
Sosok itu dinilai Dahnil cerdas menghidupkan suasana forum, dan pintar menyentil dengan humor-humor cerdas.
"Di lingkungan Pemuda Muhammadiyah dulu, Bang Nadja dikenal selalu berapi-api, makanya ketika saya menjadi ketum PM bang Nadja sering menyindir, 'Dahnil, kau macam bukan orang Batak, Jawa kali gaya dan tutur mu. Coba kau Batakkan sikit lah," kata Dahnil menirukan ucapan almarhum.
"Selamat jalan Bang Nadja, ulama dan aktivis Islam dari Timur Indonesia. Kau pasti kami kenang sebagai orang baik. Sebagai pemberani yang terus menebarkan semangat dakwah Islam yang menggembirakan dan memajukan," ujarnya.***