Sebagai Sekutu, Vladimir Putin Tegaskan dengan Kirim Pesawat Pengebom Nuklir ke Timur Tengah

- 14 Februari 2021, 17:20 WIB
Ilustrasi bom nuklir.*
Ilustrasi bom nuklir.* /Pexels/Pixabay

 

POTENSI BISNIS - Kedekatan Presiden Suriah Bashar Al-Assad degan Presiden Rusia, Vladimir Putin satu di antara sekutu yang penting.

Bahkan imbas dari kedekatannya itu, antara Bashar Al-Assad dengan Valdimir Putin membuat pemerinta Suriah masih kuat menghadapai pemberontakan.

Selain itu, dukungan dari Vladimir Putin kepada Bashar Al-Assad mengalir semakin deras.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari ini, 14 Februari: Papa Surya Curigai Al, Andin Tak Berdaya Oleh Reyna

Sehingga baru-baru ini, Rusia makin memperluas Pangaklan Udara Hmeimim di Latakia, Suriah Barat.

Hal itu pun untuk memperkuat pertahanan pemerintah Suriah dari segala pemberontakan dan lainnya.

Kemudian, Vladimir Putin berencana mengirim pesawat pengebom nuklir ke Latakia, Suriah untuk menegaskan pengaruh Rusia di Timur Tengah, terkhusus dalam perang Suriah.

Baca Juga: Rayu Pasangan Anda dengan 5 Ucapan Hari Valentine dalam Bahasa Inggris, Bonus Bahasa Indonesia

Seperti dilansir PotensiBisnis.com dari Pikiran-Rakyat.com via Middle East Monitor, kabar mengejutkan itu muncul dalam majalah Rusia Nezavisimaya Gazeta.

Berita berjudul, "Rusia Siapkan Pengebom Nuklir untuk Kuasai Timur Tengah dan Hancurkan Pemberontak Suriah, Eropa Makin Rawan".

Surat kabat tersebut menyebut Rusia telah memodernisasi Pangkalan Udara Hmeimim dengan membangun ulang landasan pacunya agar bisa didarati pesawat pengebom nuklir.

Butuh landasan pacu yang lebih panjang agar pesawat pengebom nuklir jarak jauh itu bisa mendukung pasukan pemerintah Suriah.

Baca Juga: Rekomendasi Film Romantis di Hari Valentine, Bisa Bikin Lengket Hubungan dengan Pasangan

Pesawat ini dikirim untuk mendukung skuadron Rusia di Laut Tengah alias Mediterania dan mengebom 'teroris Suriah' jika diperlukan.

Majalah tersebut mengutip ucapan salah satu analis Amerika Serikat, Joseph Trevithick.

Joseph menyebut tindakan Rusia memodernisasi Pangkalan Udara Hmeimim bisa mengubah keseimbangan geopolitik di Timur Tengah.

"Pangkalan Udara Hmeimim adalah alat penting bagi kehadiran Rusia di Suriah," ujarnya.

Baca Juga: Jusuf Kalla 'Diserbu' Buzzer Soal Kritik Pemerintah, Gus Umar: Sekelas Pak JK Saja Dicaci Maki

"Dan tampaknya lebih tepat jika dikatakan bahwa Rusia sedang berusaha memperluas pengaruh geopolitik dan militernya dengan memasukkan seluruh wilayah Mediterania," tutur Joseph.

Menurut dia, keberadaan pesawat pengebom nuklir Rusia di Suriah bisa menjadi ancaman baru bagi Eropa.

"Pesawat pengebom Rusia dengan rudal bersayap, diterbangkan dari Pangkalan Udara Hmeimim akan mengancam sasaran di Eropa dan menyerang pada angkatan laut musuh dalam sebuah konflik," kata Joseph.

Baca Juga: Audi Marissa ke Sang Suami: Lu Pikir Gua Gerbang Tol

Menurut analis AS tersebut, pesawat-pesawat Rusia ini pun lebih efektif untuk merespon krisis politik maupun situasi tak menentu di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Tahun lalu, pemerintah Suriah yang dipimpin Presiden Bashar Al-Assad menyepakati perluasan pangkalan udara Rusia di wilayahnya.

Pangkalan Udara Hmeimim milik Rusia mendapatkan tambahan lahan dan perairan berdasarkan laporan Reuters.

Dengan begitu, Rusia bisa melakukan perluasan dan modernisasi agar pesawat pengebom nuklirnya bisa siap siaga di Timur Tengah.

Kesepakatan Rusia-Suriah itu ditandatangani oleh duta besar dari kedua negara pada 21 Juli 2020 dan berlaku mulai 30 Juli 2021.

Rusia telah mendukung pemerintahan Bashar Al-Assad di Suriah sejak awal meletus konflik Suriah pada 2011.

Pada September 2015, militer Rusia mulai terlibat dalam perang saudara dan menggeser kemenangan pemberontak Suriah.

Bashar Al-Assad pun kembali menguasai apa yang pernah lepas darinya.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah