"Kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut karena itu perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semuanya sudah diatur di dalam AD/ART," katanya.
Sebelumnya, AHY bersurat kepada Jokowi terkait manuver poilitik, yang diduga dilakukan oleh pejabat di lingkaran Istana Negara.
Tentunya hal itu, dianggap AHY seseorang yang dekat presiden untuk mengkudeta posisi pucuk pimpinan Partai Demokrat.
Baca Juga: Terkait 'Sunat' Insentif Nakes IDI Khawatir, Fadli Zon: Mereka Pahlawan Kita, Harusnya Dinaikkan
AHY mengklaim manuver itu diinisiasi kader, eks kader Partai Demokrat, hingga pejabat pemerintahan.
AHY juga mengatakan, telah mendapatkan laporan dari banyak pimpinan dan kader partai Demokrat di pelbagai tingkatan tentang rencana kudeta politik tersebut.
Belakangan nama Kepala Staf Presiden Moeldoko disebut terlibat dalam upaya kudeta tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Peniadaan UN dan ujian kesetaraan, Ini Gantinya
Namun tudingan itu telah dibantah Moeldoko dan menganggapnya sebagai sebuah dagelan.***