Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer, Begini Kronologinya

- 1 Februari 2021, 13:30 WIB
Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi. /Instagram.com/@aungsansuukyi9
Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi. /Instagram.com/@aungsansuukyi9 /

 

POTENSIBISNIS – Kondisi Myanmar semakin memanas, Militer Myanmar mengumumkan pada Senin, 1 Februari 2021 waktu setempat pihaknya akan mengambil alih negara Myanmar setidaknya selama satu tahun.

Pengumuman itu dibuat oleh saluran televisi milik militer Myawaddy TV yang memungkinkan militer Myanmar untuk mengambil kendali pada saat darurat nasional di negara tersebut. 

Sementara laporan menyebutkan banyak politisi senior Myanmar termasuk Aung San Suu Kyi dan presiden Myanmar Win Myint, Anggota Partai Liga Nasional untuk Demokrasi Demokrasi yang berkuasa juga telah ditahan oleh pihak militer.

Baca Juga: 100 Hari Kerja Kapolri Baru, Targetkan Tilang Elektronik di 19 Provinsi pada Maret Mendatang

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini, Mirna Tiba-tiba Mengaku hingga Mama Rosa Mencari Aldebaran

Juru bicara partai yang berkuasa di Myanmar, Myon Nyut mengatakan Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah dibawa pada dini hari. 

“Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum,” kata Myo Nyunt, dikutip PMJ News.

Penahan tersebut dilakukan saat Aung San Suu Kyi diduga melakukan kudeta militer.

Baca Juga: Lirik Sit Still Look Pretty - Daya, Lagu yang Viral di Tiktok

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini, 1 Februari: Al Diminta Jauhi Andin, Live Streaming RCTI Malam Ini

Sedangkan, alasan pengambilalihan kekuasaan tersebut karena kegagalan pemerintah sipil untuk bertindak atas klaim militer terhadap laporan pemilihan dalam pemilu yang berlangsung pada bulan November 2020 lalu.

Dan juga kegagalan rezim Aung San Suu Kyi untuk menunda pemilu karena kasus penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, Liga Nasional untuk Demokrat (NLD) Aung San Suu Kyi meraih kemenangan dalam pemilu 8 November 2020.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini, Rafael akan Jadi Malaikat Andin, Papa Surya akan Beri Restu?

Baca Juga: Kenali Karakter Seseorang yang Lahir di Bulan Februari: Inovatif, Blakblakan hingga Setia

Namun kelompok militer menilai terjadinya kecurangan pemilihan yang meluas meski sudah dibantah oleh komisi pemilihan.

Setelah berhari-hari ketegangan meningkat antara pemerintah sipil dan junta militer.

Kemenangan partai Aung San Suu Kyi atas pemilu yang menurut militer dicurangi menimbulkan ketakutan akan kudeta. 

Sementara itu, setelah kejadian penahanan Aung San Suu Kyi dan para politisi lainnya membuat akses telepon dan internet ke wilayah Naypyitaw saat ini menghilang.

Selain perwakilan partai Liga Nasional untuk Demokrat Aung San Suu Kyi juga tidak dapat dihubungi oleh wartawan.

Namun, terpisah Amerika Serikat, Australia, dan negara Uni Europa (UE) mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan sekaligus mendesak militer Myanmar untuk menghormati aturan hukum dan Undang-Undang sipil. 

"Amerika Serikat khawatir dengan laporan bahwa militer Myanmar telah mengambil langkah-langkah untuk merusak transisi demokrasi negara itu, termasuk penangkapan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan pejabat sipil lainnya di Myanmar," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan resminya dari Washington DC.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x