POTENSIBISNIS - Diduga akun Facebook milik Ketua Relawan Pro Jokowi-Amin, Ambroncius Nababan tengah menjadi sorotan publik.
Lantaran unggahanya tersebut dinilai rasis terhadap satu di antara tokoh Papua yang sekaligus eks pejabat Komnas HAM, Natalius Pigai.
Ambroncius Nababan menggugah komentar tersebut menanggapi pernyataan Natalius Pigai soal vaksin Covid-19.
Baca Juga: PSBB DKI Jakarta Diperpanjang Lagi Hingga 8 Februari 2021, Restoran Hanya Buka Sampai Jam 20.00 WIb
Namun, sangat disayangkan Ambroncius Nababan menanggapi bukan dengan sebuah argumen melainkan malah menghinan fisik Natalius Pigai dan menyamkannya dengan orang utan.
"Mohon maaf yg sebesar-besarnya. Vaksin Sinovac itu dibuat utk MANUSIA bukan utk GORILLA apalagi KADAL GURUN. Karena menurut UU Gorilla dan kadal gurun tidak perlu di Vaksin. Faham?," dalam unggahannya itu.
Dengan demikian, Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa dirinya baru membaca tentang rasis dari Ambroncius Nababan.
Ferdinand tegas secara pribadi menolak seluruh perlakuan rasis yang tak bermatabat tersebut.
"Sy baru membaca ttg perilaku Rasis dari Sdr Ambrocius Nababan ini. Secara pribadi saya menolak seluruh perlakuan RASIS tak bermartabat seperti ini," cuitannya @FerdinandHaean3, dikutip PotensiBisnis.com pada Minggu, 24 Januari 2021.
Menurutnya, hal tersebut merupaka sebuah penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Baca Juga: Pemaksaan Pakai Hijab Siswi Non Muslim, Curi Perhatian Dua Pejabat Istana
"Ini penghinaan kepada nilai2 kemanusiaan yang diciptakan Tuhan dgn berbagai perbedaan. SAYA MENGECAM PELAKU DAN LAYAK DIPROSES HUKUM," sambunya.
Selain mengecam tindakan rasis tersebut, Ferdinand tak sependapat apabila ada yang mengaitkan perilaku seseorang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Selain mengecam perilaku Rasis olh Sdr Ambrocius Naban tersebut, saya juga tidak sependapat apabila mengaitkan perilaku pribadi seseorang dengan Presiden Jokowi," ujarnya.
Baca Juga: Budidaya Bibit Ikan Lele, Ternyata Perawatan Mudah Untung Berlimpah, Begini Caranya!
Dikatakan Ferdinand, mungkin dia satu di antara pendukung Jokowi, tapi tak mungkin Jokowi bisa mengatur semua perilaku.
"Mungkin dia salah satu pendukung Jokowi, tapi tak mungkin Jokowi bs mengatur semua mulut dan mengatur semua perilaku," ujarnya.***