staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota. #MenSOS— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 5, 2021
Tadinya aku gak mau tulis tapi ya salah...kemiskinan itu bukan di jakarta tapi di daerah terpencil sana...itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena mlarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data.
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 5, 2021
Baca Juga: Prabowo Subianto Tanggapi Soal Penemuan Drone di Bawah Laut: Tak Perlu Ada Polemik Kontraproduktif
Bu Risma Blusukan
Sebelum berkantor di Kementerian Sosial, Risma melakukan blusukan dengan menyapa masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di daerah Jl. Thamrin.
Risma pun menyapa dan berdialog dengan PPKS, termasuk menanyakan asal kampung halaman.
Tak kalah penting lagi, Risma meminta kesediaan mereka agar mendapatkan pembinaan. Risma pun bertemu pria paruh baya yang tidur beralaskan kardus.
Pria yang berambut putih itu, memperkenalkan diri, namanya Kastubi. "Bapa ikut saya ya. Nanti saya kasih tempat tinggal biar bapak tidak kehujanan ya. Nanti ada yang jemput ya, tapi bukan satpol PP. Tapi bapak jangan kemana-kemana," kata Risma.
Tawaran serupa disampaikan kepada Faisal. Bahkan faisal bersedia menerima tawaran untuk kembali pulang ke Asahan, Sumatera Utara, kampung halamannya.
Dari tiga PPKS, hanya Kastubi dan Faisal yang kooperatif bersedia menerima penanganan dari Kementerian Sosial.
Kedua pria ini selanjutnya di antar ke kantor Kementerian Sosial untuk menikmati sarapan pagi.