Selanjutnya Rizal Ramli menambahkan, kritik yang diterima pada masa pemerintahan Gus Dur sangatlah kasar.
“Sama Gus Dur tuh kasar sekali, cacatnya, butanya, segala macam dipersoalkan. Habibie juga,” ucap Rizal Ramli.
Dia juga menjelaskan sikap yang diambil kedua pemimpin tersebut dalam menghadapi kritik yang mereka terima pada masa pemerintahan dulu.
“Tapi dua pemimpin itu memang demokratis, kalau Habibie cara solusinya dia gak pernah liat TV Indonesia, gak pernah baca koran Indonesia. Silakan you mau ngomong apa, iya kan,” kata Rizal Ramli.
“Kalau Gus Dur mah EGP, emang gue pikirin, kalau bagus kritiknya kita terima, tapi kalau enggak ya kita cuekin aja. Toh yang kuasa pemerintah,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Selain Jokowi, Ternyata Keluarga SBY Juga Menang Pilkada di Daerah Ini
Rizal Ramli mengungkapkan bahwa kebebasan untuk berpikir dan berpendapat tersebut, justru akan membuat demokrasi lebih bermanfaat.
“Jadi saya ngeliatnya sederhana bang Karni, ini menunjukkan yang kuasa semakin panik, semakin tidak percaya diri, semangat otoriternya semakin menggebu-gebu, takut sama bayangannya sendiri,” tuturnya.
Tetapi, Rizal Ramli mempelajari mengenai pola dan struktur dari bisnis media di Indonesia, yang saat ini bersifat oligopolistis, yakni terdapat beberapa grup televisi yang memiliki puluhan kanal.
Baca Juga: Reaksi Megawati saat PDIP Menang Besar di Pilkada Sulut, Hasto: Ini Bukti Pancasila dan Kebhinnekaan