Kemensos Perluas Akses Dunia Kerja bagi Penyandang Disabilitas Melalui Program Penjangkauan

- 14 Desember 2020, 20:10 WIB
Ilustrasi kerja di depan laptop.
Ilustrasi kerja di depan laptop. /Pexels.com/Andrea Piacquadio
POTENSIBISNIS – Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan program pengembangan kemampuan vokasi terhadap penyandang disabilitas terus berlanjut di tengah pandemi Covid-19.
 
Kemensos melalui Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVBD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan penjangkauan dan menyalurkan bantuan kepada penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.
 
Kepala BBRVBD Cibinong Manggana Lubis menyatakan masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan komitmen Kemensos  untuk mendukung kemandirian ekonomi pada penyandang disabilitas.
 
 
Melalui program penjangkauan, Kemensos mengasah kemampuan vokasi pada penyandang disabilitas, sekaligus memperkuat akses terhadap dunia kerja.
 
“Kami juga menyalurkan bantuan untuk penyandang disabilitas di seluruh Indonesia,” kata Manggana.
 
Seperti diketahui, hari ini digelar peluncuran program pemberdayaan kelompok disabilitas “This Ability”, kerja sama PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Yayasan Kumala dan BBRVBD Cibinong.
 
 
Kemitraan yang dilakukan dengan dunia usaha dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) seperti ini merupakan salah satu bentuk program penjangkauan yang dilakukan BBRVBD Cibinong.
 
Selain dengan dunia usaha dan LKS, program penjangkauan juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda), Balai Latihan Kerja (BLK), dan Perbankan.
 
BBRVBD Cibinong, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Pemkab Kuningan, Pemkab Cianjur, Pemkab Sukabumi, dan Pemkab Semarang.
 
 
Secara umum, para Penerima Manfaat (PM) diasah untuk mengembangkan kemampuan dalam mengolah bahan daur ulang kertas, kerajinan tangan, menjahit, dan juga membatik.
 
Di Kabupaten Bogor, BBRVBD Cibinong bekerja sama dengan BLK milik Dinas Tenaga Kerja dalam kegiatan menjahit sebanyak 16 orang. Sedangkan Pemkab Cianjur sebanyak 75 PM mengikuti penjangkauan dalam bidang mengolah bahan daur ulang kertas, dan handycraft.
 
Kemudian di Kabupaten Semarang bekerja sama dengan Balai Berkat, menyelenggarakan program penjangkauan terhadap 32 PM dalam pengolahan daur ulang kertas dan batik tulis.
 
Lalu di Kabupaten Sukabumi ada 16 PM yang mendapatkan pelatihan dan ada 75 orang yang mendapat pelatihan bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, masing-masing 25 orang mengikuti pelatihan daur ulang kertas dan tata boga.
 
Untuk di Kabupaten Tangerang, sebanyak 22 PM mengikuti program pelatihan mengelola kedai kopi Kito Rato Coffee Shop.
 
Tidak kalah menggembirakan, para PM juga sukses mengasah kemampuan untuk kelas call center.
 
PM untuk kelas call center, diminati oleh dunia perbankan. Bahkan, sebanyak 90 PM yang sudah mengikuti pelatihan sudah bekerja di bank, baik bank negara maupun bank swasta terkenal.
 
Kemensos juga menyalurkan bantuan sosial kepada 23.700 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia melalui program Bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), nilainya dua juta per Penerima Manfaat per tahun.
 
Bantuan ini agar bisa digunakan untuk mendukung biaya kebutuhan dasar para Penerima Manfaat.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: kemensos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah