Presiden Jokowi: Ekonomi Digital Memiliki Potensi yang Besar di Indonesia

18 November 2020, 17:44 WIB
Presiden RI Joko Widodo. Foto: Ig @jokowi/portalsurabaya /


POTENSIBISNIS - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ekonomi digital memiliki potensi yang besar di Indonesia.

Sehingga perlu di dorong percepatan pengembangannya, terutama di masa krisis pandemi Covid-19.

Menurutnya, dengan infrastruktur digital yang telah dibangun hingga menjangkau seluruh pelosok negeri, ia meyakini ekonomi digital akan bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru.

Baca Juga: Rekomendasi 10 Film akan Tayang pada Akhir November Saksikan Melalui Layanan Nonton Streaming

"Salah satu momentum yang bisa kita manfaatkan ialah percepatan pengembangan ekonomi digital. Potensi pasar digital Indonesia tumbuh sangat menjajikan. Penetrasi pasar internet setiap tahun meningkat sangat signifikan," kata Jokowi pada Rabu 18 November 2020.

Selain itu, Presiden Jokowi mengungkapkan, bahwa sektor UMKM juga masih sangat potensial untuk dikembangkan.

Jokowi sebut dari 64 juta UMKM yang ada, baru 8 juta atau 13 persen saja yang terintegrasi degan teknologi digital.

Baca Juga: Kemendikbud Salurkan Bantuan Subsidi Upah untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-PNS

"Jika seluruhnya terintegrasi dengan teknologi digital, pertumbuhan akan semakin besar," ungkapnya.

Presiden Jokowi juga mengatakan, dukungan ekosistem usaha yang kondusif dapat mempercepat pengembangan ekonomi digital.

Melalui Omnibus Law, kata dia, atau UU Cipta Kerja, UMKM diharapkan akan lebih mudah membuka usaha baru.

Hal ini didorong oleh penyederhanaan regulasi yang rumit, proses perizinan diintegrasikan, dibuat simpel dan transparan, dengan teknologi.

Baca Juga: BMKG: Inilah Sebabnya Suhu di Indonesia Lebih Panas dari Sebelumnya

Selain itu, akses pada pembiayaan juga disederhanakan, "Pemerintah telah mempermudah akses UMKM untuk mendapatkan kredit usaha dengan bunga yang semakin rendah dan persyaratan yang tidak memberatkan. Terutama bagi startup yang baru membuka usaha," kata Jokowi, dilansir ANTARA.

Percepatan ekonomi digital, kata Jokowi, juga membutuhkan lebih banyak talenta digital. Sehingga diperlukan lebih banyak pelatihan untuk mengasah kemampuan SDM di bidang IT.

Hal tersebut agar mempu memenuhi kebutuhan 9 juta talenta digital nasional hingga tahun 2035.

"Upaya untuk memenuhi target 9 juta talenta digital nasional tersebut tak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah. Ini harus dilakukan bersama-sama, baik pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta," ujarnya.

Lebih lanjut, adanya talenta digital perlu diimbangi dengan literasi digital yang merata bagi masyarakat. Terutama generasi muda agar menggunakan internet dengan baik, aman, bertanggungjawab, bebas dari misinformasi dan disinformasi serta memerangi hoaks atau berita bohong.

Literasi digital yang baik, tambah Jokowi, akan mendorong pemanfaatan teknologi digital ke arah yang positif.

Di antaranya, meningkatkan produktivitas dan pembelajaran jarak jauh, mendorong kegiatan sosial, filantropi, penggalangan donasi untuk kemanusiaan, serta meningkatkan negerasi kepedulian, solidaritas dan gotong royong.

"Saya berharap berbagai inisiatif seperti Google for Indonesia 2020 akan terus bermunculan untuk berkontribusi bagi pengemangan SDM Indonesia di bidang IT, untuk membantu UMKM mengembangkan bisnis dan mampu naik kelas, serta bangkit dan maju bersama untuk Indonesia Maju," tandasnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler