Foto Jokowi Tertunduk Depan SBY Diposting Ferdinand Hutahaean: Pemimpin Akan Datang dan Pergi

20 Oktober 2020, 17:43 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). //YouTube Sekretariat Kabinet

POTENSI BISNIS - Eks Kader Partai Demokrat yang di Pimpim oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ferdinand Hutahaean hari ini memposting foto Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Melalui Laman Twitternya pada Selasa, 20 Oktober 2020 foto Jokowi dan SBY merupakan foto lama ketika Jokowi jadi Gubernur Jakarta sebelum Ahok dan SBY masih menjadi Presiden RI.

Pada foto tersebut, terlihat Jokowi menggunakan gesture menunduk saat bersalaman dengan presiden SBY di Istana Negara.

Baca Juga: Norovirus Sudah Masuk ke Indonesia, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Diketahui Jokowi usai menerima DIPA 2013 pada Desember 2012.

Berikut deskripsi postingan twitter Ferdinand Hutahaean,

“Pemimpin akan datang dan pergi, takdir manusia tidak ada yang tau. Demikian juga dengan pak @jokowi tidak ada yang tau dengan gesturnya tertunduk di hadapan SBY seperti ini ternyata kemudian jadi Presiden,” tulisnya.

“Saya pernah berada di sebelah kedua Presiden ini, tapi bagi saya NKRI dan PANCASILA tetap yang utama,” lanjut dia.

Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Indef Soroti Utang Pemerintah: Bayi Baru Lahir Menanggung Rp20,5 Juta

Kemudian, saat dikonfirmasi, terkait foto tersebut, ia menjawab bahwa ada dua pesan yang ingin disampaikan ke publik.

 

“Begini, saya mengenal keduanya dari dekat, saya pernah berada di sebelah keduanya pada masanya, dan saya paham karakter keduanya,” ucapnya, seperti dikutip potensibisnis.com dari wartaekonomi.

Baca Juga: Kudapan Seru hingga Solusi Logistik di Merchant ShopeePay Minggu Ini

Sambunngnya, ia sengaja mengunggah foto kedua pemimpin itu sebagai pengingat untuk publik.

Ia menggugah kesadaran banyak pihak bahwa pemimpin akan datang dan pergi, pemimpin akan berganti.

“Saya ingin mengajak semua pihak agar lebih mencintai negara daripada mencintai pemimpin pada masanya, karena mereka akan berlalu sedangkan bangsa tak akan berlalu,” ujar dia.

Baca Juga: Terkait Komentar 'Culun' Mahfud MD ke Anies Baswedan, inilah Sejumlah Reaksi dari Netizen

Lebih lanjut, ia mengaku hanya mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih mementingkan bangsa daripada sekadar ikut-ikutan mendukung seorang pemimpin atau memusuhi seorang pemimpin.

Tambahnya, ia ingin publik merenungi bahwa takdir akan bergulir, tidak ada pesta yang tak usai. Semua ada masanya dan setiap masa ada pemimpinnya.

“Saya ingin mengajak agar semua pihak bahu-membahu membangun bangsa ini, bukan bahu-membahu menyerang pemerintah atau menyerang, dan memusuhi negara karena pemerintah adalah representasi pengelolaan negara. Dua itu pesan yang ingin saya kirimkan ke publik,” tukasnya.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler