Saat Nadiem Mutlak Tutup Sekolah Sistem Tatap Muka, WHO Sebut Penutupan Sekolah Itu Upaya Akhir

17 September 2020, 09:25 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Anwar Makarim. /ANTARA/

POTENSI BISNIS - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim beberapa waktu yang lalu menyampaikan meski berada di zona hijau dan zona kuning, sekolah-sekolah tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka.

“Meskipun  berada di zona hijau dan kuning, satuan pendidikan tidak dapat melakukan pembelajaran tatap muka tanpa adanya persetujuan dari pemerintah daerah/dinas pendidikan dan kebudayaan, kepala sekolah, dan adanya persetujuan orang tua/wali siswa yang tergabung dalam komite sekolah,” ucap Nadiem kepada Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (8/8/2020).

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Akan Menantang Qatar Malam Ini, Kapten : Kami Akan Suguhkan yang Terbaik

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa penutupan sekolah seharusnya dilakukan sebagai upaya terakhir.

Penutupan akses sekolah menurut WHO bisa berdampak negatif bagi anak-anak dan remaja, karena pelajar tidak bisa maksimal melakukan pembelajaran.

Penutupan sekolah sebaiknya dilakukan sementara waktu itupun di daerah yang angka positif Covid-19 tidak terkendali.

Dirjen WHO, Tedros Ghebreyesus mengungkapkan pada webinar daring bersama UNESCO dan UNICEF pada Selasa 15 September 2020, membahas pertimbangan untuk langkah kesehatan publik terkait sekolah dalam menangani pandemi.

Baca Juga: Ternyata Ruangan Gelap Ampuh Sembuhkan Sakit Kepala, Kok Bisa?

Baca Juga: Sinopsis The Expendables 3 Saksikan Malam Ini di Bioskop Trans TV Aksi Pasukan Tentara Bayaran

Artikel ini telah tayang sebelumnya di prfm.pikiran-rakyat.com dengan judul :"WHO Sebut Penutupan Sekolah Seharusnya jadi Upaya Terakhir dalam Penanganan Pandemi"

"Data yang kami miliki menunjukkan bahwa kurang dari 10 persen kasus yang dilaporkan dan kurang dari 0,2 persen kematian terjadi pada orang di bawah usia 20 tahun," katanya.

Namun demikian, WHO menjelaskan masih diperlukan riset lebih lanjut mengenai faktor-faktor selain penutupan sekolah yang meningkatkan risiko penularan virus corona di kalangan anak-anak dan remaja.***(Dwi Nurul/prfm.pikiran-rakyat.com).

 

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler