Waspada! Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Jawa Barat, Simak Penjelasan BMKG

15 Agustus 2022, 20:22 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi. Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menerangkan, gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan Jawa Barat dalam dua hari ke depan./ /Unspalsh/Silas Baisch/

POTENSI BISNIS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar waspada terhadap postensi terjadi gelombang tinggi di wilayah perairan Jawa Barat Senin-Rabu, 15-17 Agustus 2022.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menerangkan, gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan Jawa Barat dalam dua hari ke depan.

Adapun gelombang tinggi diperkirakan bakal terjadi di perairan selatan Jawa Barat, yakni perairan Sukabumi-Cianjur dengan kategori sangat tinggi, yaitu 3-4 meter.

Baca Juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Pemkot Bandung Siapkan Tempat Isoman

"Lalu diperairan Garut hingga Pangandaran dengan potensi gelombang tinggi antara 2,5-4 meter," kata Tegus, dikutip dari PMJ News pada Senin, 15 Agustus 2022.

Kemudian, potensi gelombang sangat tinggi itu juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia perairan Jawa Barat dengan kategori sangat tinggi, yakni 4-6 meter.

"Kondisi cuaca di laut pada umumnya berawan dengan potensi hujan ringan. Sementara kecepatan angin antara 2 hingga 25 knot," tandasnya.

Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan dini berkaitan dengan adanya potensi gelombang tinggi di wilayah Tanah Air.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Garis Telapak Tangan Bisa Ungkap tentang Kehidupan Cinta dan Hubungan Masa Depan

Peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi tersebut berlaku sejak tanggal 2-3 Agustus 2022.

 

Melansir situs resmi BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari tenggara barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 20 knot.

Sementara, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot.

Sedangkan, kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Laut Arafuru bagian timur, Perairan Yos Sudarso, dan Perairan Merauke.

Baca Juga: Sebut Tak Ada Indikasi Penyiksaan Terhadap Brigadir J, Komnas HAM: Luka Tembak Aja

Adapun potensi gelombang tinggi 1,25 hingga 2,50 meter (sedang) berpeluang terjadi di Perairan timur Kepulauan Nias hingga Kepulauan Mentawai.

Selat Lombok bagian utara, Perairan Sumatra Barat, Laut Sawu Bagian Utara, Laut Flores, Perairan Timur Baubau, Perairan Kepulauan Selayar, Laut Jawa sampai dengan Jayapura.

Selanjutnya, gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter (tinggi) berpeluang terjadi di Selat Malaka Bagian Utara, Perairan Timur Pulau Simeulue, Perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, dan Selat Sape bagian selatan.

Kemudian, Selat Sumba bagian barat Perairan Selatan Pulau Sumba, Laut Sawu bagian selatan, dan Perairan Selatan Pulau Sawu.

Berikutnya, gelombang tinggi 4 hingga 6 meter (sangat tinggi) berpeluang terjadi di Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau Enggano, dan Perairan Barat Lampung.

Lalu, Samudera Hindia Barat Sumatra, Perairan Selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan dan Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTT.

BMKG juga memberikan saran keselamatan khususnya pada aktivitas pelayaran yang berisiko tinggi seperti perahu nelayan berkecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Dan, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Lalu, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar berkecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"BMKG juga mengimbau kepada penduduk yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area rawan terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," demikian tulis BMKG.

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: pmj news bmkg

Tags

Terkini

Terpopuler