Hitung Awal Ramadhan 2022, BMKG Kerahkan 34 Tim Khusus untuk Mengamati Hilal di Beberapa Kota 

21 Maret 2022, 13:21 WIB
Hitung Awal Ramadhan 2022, BMKG Kerahkan 34 Tim Khusus untuk Mengamati Hilal di Beberapa Kota  /Pexels/ Meruyert Gonullu/

 

POTENSI BISNIS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan pengamatan hilal pada Jumat, 1 April 2022.

Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menyampaikan, hal tersebut dilakukan untuk menentukan awal Ramadhan 1443 H.

Menurut Rahmat, pihaknya akan menerjunkan beberapa tim untuk melihat hilal di berbagai daerah pada awal April 2022.

Baca Juga: Ikatan Cinta: Bukan Orang Tuanya, Ternyata Ricky yang Lebih Dulu Temui Elsa di Lapas hingga Nino Lakukan Ini

"BMKG akan melaksanakan rukyat hilal pada hari Jumat, 1 April 2021 oleh 34 tim yang tersebar di Indonesia," kata Rahmat, pada Minggu, 20 Maret 2022, dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News.

Rahmat menjelaskan ada 34 tim dikerahkan ke beberapa daerah dalam pengamatan hilal.

Di antaranya, Banda Aceh, Tapanuli Tengah (dua lokasi di Pantai Binasi dan Pantai Sindeas), Pariaman, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam (dua tim), Anyer, Tangerang, Jakarta, Pelabuhan Ratu (dua tim), Tegal, Kebumen, Yogyakarta.

Selanjutnya, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (dua tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, Biak, dan Merauke.

Baca Juga: Kenali Sindrom Baby Blues yang Dialami Andin Ikatan Cinta, Simak Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Menurutnya, konjungsi (ijtimak) awal bulan Ramadhan 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada hari Jumat, 1 April 2022 pukul 13.24 WIB atau 14.24 WITA atau 15.24 WIT.

Rahmat menyampaikan, terbenam matahari pada 1 April 2022 paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.43 WIT dan paling akhir pukul 18.48 WIB di Sabang, (Aceh).

"Tinggi Hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 1,11 derajat di Jayapura (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 2,19 derajat di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat)," ujarnya.

Rahmat menjelaskan, elongasi ketika matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 2,87 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan terbesar 3,46 derajat di Sabang (Aceh).

Baca Juga: Tes Kepribadian: Penasaran, Siapa yang Jadi Cinta Sejati Kita

Di samping itu, umur bulan saat matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 2,31 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 5,39 jam di Sabang (Aceh).

Menurut Rahmat, lag atau selisih terbenam matahari dan terbenam Bulan berkisar antara 6,44 menit di Jayapura (Papua) sampai dengan 11,33 menit di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).

Lalu, untuk kecerlangan bulan (FIB) saat matahari terbenam berkisar antara 0,06 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,092 persen di Sabang (Aceh).

"Hasil Rukyat Hilal awal bulan Ramadhan 1443 H pada 1 April 2022 berpotensi kecil untuk terlihat (teramati)," tegas Rahmat.

Rahmat menegaskan, dalam mengawali bulan Ramadhan 1443 H (2022 M) umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia.

Keputusan itu akan diumumkan pada Jumat, 1 April 2022 malam, setelah sidang isbat.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler